TERSAMALUKU.COM,AMBON, – PT. PLN Unit Wilayah Maluku dan Maluku Utara memberikan klarifikasinya tentang kampung Banda Efruan yang bertahun-tahun hidup gelap tanpa listrik. Yakni adanya kekurangan daya atau defisit dari pembangkit utama di Elat.
Usai ada pemberitaan tentang kampung Banda Efruan, Kecamatan Kei Besar Utara Timur, Kabupaten Maluku Tenggara yang hidup tanpa penerangan, PLN pun angkat bicara dan meluruskan kabar itu.
Saat ditemui terasmaluku.com pihak PLN yang diwakili Menejer Komunikasi PLN Unit Induk Wilayah MMU Ramli Malawat membenarkan hal itu. “Memang di sana saat ini belum ada penerangan. Tapi instalasi dan jaringan sampai sambungan ke rumah sudah ada, dan dipasang sejak 2014 di sana,” ungkap Ramli.
Seluruh tenaga listrik di sana bersumber dari mesin pembangkit utama yang ada di Elat. Namun menurut Ramli, terjadi defisit daya yang mengakibatkan lima desa di wilayah tersebut tak teraliri tenaga listri. Seperti Banda Eli, Banda Ui dan dua kampung lain. Ramli memastikan jika pihaknya telah menyiapkan semua keperluan jaringan ke desa-desa agar kebutuhan listrik mereka terpenuhi.
Hanya ada kekurangan daya dari pembangkit pusat. Saat ini daya mampu pembangkit listrik pusat di Elat sebesar 930 Kw sedangkan beban puncak mencapai 860 Kw. “Dengan kapasitas itu pembangkit di sana mampu alirkan listrik ke 59 desa. Hanya lima yang belum,” aku Ramli yang pernah bertugas sebagai manager wilayah di Tual.
Untuk itu saat ini PLN sedang menyiapkan pembangunan pembangkit listrik baru serta tambahan mesin agar listrik tersalurkan ke seluruh wilayah. Rencana penampatan mesin berkapasitas 4×500 Kw dilakukan pada Juni 2020 bertempat di desa Rahareng, Kei Besar, Maluku Tenggara.
Dia menjamin pembangunan di situ mampu menutupi kekurangan daya di Banda Efruan dan empat desa lain. “Kalau yang ada saat ini dipaksa malah akan teradi pemadaman di wilayah lain. Mesin bisa jebol karena melebihi kapasitas,” tegasnya. (PRISKA BIRAHY)