TERASMALUKU.COM,AMBON, – Usai ada pemberitaan media terkait tiga sekolah yang disegel di Nania Atas, anggota dewan perwakilan rakyat ada yang baru mengetahuinya. Sengketa tanah yang berimbas penutupan sekolah itu baru diketahui Anggota Komisi II DPRD Kota Ambon, Zeth Pormes.
BACA JUGA : Wali Murid Minta Pemerintah Segera Tuntaskan Penyegelan Sekolah di Nania
Zeth mengaku baru menerima informasi utuh penyegelan oleh pimilik lahan yang memenangkan sengketa lahan pada tingkat Mahkama Konstitusi (MK) RI pada 24 April 2019.
“DPRD akan undang kepada Dinas Pendidikan Kota dan pihak yang menyegel juga pihak sekolah. Ini harus ada solusinya,” ucap Zeth saat ditemui siang tadi (2/7/2019).

Politisi Partai Golkar ini mengaku, jika anak-anak di tiga sekolah itu harus tetap mendapatkan pendidikan yang layak. Salah satunya dengan fasilitas persekolahan yang layak dan aman. Larangan beraktifitas yang dibiarkan tanpa solusi akan berdampak pada ratusan anak di tiga sekolah.
“Kita tetap mau berusaha agar anak-anak bisa mendapatkan pendidikan yang layak, karena kalau penyegelan sangat menghambat untuk mereka dapat pendidikan,” bebernya.
Sementara itu anak-anak masih libur. Kondisi sekolah saat didatangi wartawan pagi tadi tampak sepi. Hanya ada beberapa anak yang bermain tak jauh dari situ.
Mereka merupakan siswa kelas III SD Inpres 54 dan VII SMP yang baru lulus kelas VI. Mereka mengaku paham, plang di depan pagar sekolah itu berarti ada larangan masuk dan bersekolah di sana.
Salah seorang dari mereka nyeletuk dengan ringan jika dirinya pusing tidak tahu harus bersekolah di mana. Apalagi satu-satunya sekolah menengah atas di Nania Atas juga ikut disegel oleh ahli waris yang sama. “Beta mau cari sekolah di tempat lain tapi seng tau lai. Abis su ada tulisan itu,” lanjut bocah tersebut.(ALFIAN-PRISKA)