Kenali Kanker Otak yang Diderita Agung Hercules Serta Pengobatannya

oleh
Beberapa teknik radiasi terdepan dan aman yang diterapkan Adi Husada Cancer Center (AHCC) Surabaya bagi pasien penderita kanker otak.

Kabar mengejutkan datang dari artis yang mempunyai kebiasaan rutin nge-gym ini. Baru-baru ini Agung Hercules diberitakan sedang dirawat di rumah sakit karena mengidap kanker otak. Berita ini mengejutkan semua pihak karena selama ini pria yang dikenal dengan mic barbel itu selalu tampak sehat dan bugar. Hal ini membuat masyarakat pun ingin tahu apa itu kanker otak, gejalanya dan pengobatannya.

Tumor otak adalah kumpulan, atau massa, sel-sel abnormal di otak. Tumor otak bisa bersifat kanker (malignant) atau non-kanker (jinak). Ketika tumor jinak atau ganas tumbuh, mereka dapat menyebabkan tekanan di dalam tengkorak meningkat. Ini dapat menyebabkan kerusakan otak, dan dapat mengancam jiwa.

Gejala tumor otak tergantung pada lokasi dan ukuran tumor. Beberapa tumor menyebabkan kerusakan langsung dengan menyerang jaringan otak dan beberapa tumor menyebabkan tekanan pada otak di sekitarnya.

Pada Awalnya tumor otak tidak menimbulkan gejala, sehingga gejala seperti sakit kepala yang hilang timbul atau gangguan keseimbangan sering diabaikan.  Kemudian baru menimbulkan gejala yang khas apabila tumor membesar dan mendesak bagian-bagian otak, keluhan mual, muntah yang proyektil, perubahan kepribadian dan pelan – pelan diikuti kejang dengan penurunan pergerakan fungsi motorik serta kesadaran.

Tumor otak dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu primer (berasal dari jaringan otak sendiri) dan sekunder (penjalaran dari kanker diluar otak). Tumor otak sekunder, juga dikenal sebagai tumor otak metastasis, terjadi ketika sel kanker menyebar ke otak dari organ lainnya, seperti paru-paru atau payudara.

Faktor yang dapat menyebabkan tumor otak, diantaranya adalah: Seiring bertambahnya usiarisiko tumor otak meningkat. Tumor otak secara umum lebih umum di kalangan orang Kaukasia. Terpapar bahan kimiadan terpapar radiasi tertentudapat meningkatkan risiko kanker otak. Sangat jarang tumor otak diturunkan secara genetik. Hanya sekitar 5 hingga 10 persen dari semua kanker yang diwariskan secara genetis, atau keturunan.

BACA JUGA :  Hadiri Pelantikan Kepala Soa Gibrihi,Bupati Buru Minta Pemangku Adat Harus Dilibatkan Dalam Penyusunan Dana Desa

Pengobatan utamanya adalah pembedahan, karena dari operasi dapat menentukan jenis patologinya, yang mana ada hubungannya dengan pengobatan selanjutnya, tetapi ada beberapa kasus yang tidak dapat dilakukan pembedahan karena lokasi tumor terletak didaerah struktur yang sangat berbahaya.

Radioterapi adalah salah satu pengobatan tumor otak dan merupakan pengobatan lokal.  Radiasi diberikan pasca pembedahan/ pasien yang tidak dapat dilakukan pembedahan. Prinsip radiasi adalah mematikan sel tumor semaksimal mungkin, minimal pada jaringan normal (dibawah dosis tolenrasi otak). Radioterapi juga merupakan pengobatan paliatif yang terpilih untuk kasus-kasus sekunder , karena dinilai tidak invasif.

Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, serta tehnologi, maka berkembang pula teknik radiasi. Beberapa teknik radiasi :

I. RADIASI EKSTERNA 

Three –Dimensional Conformal Radiation Therapy ( 3-DCRT), adalah teknik radiasi eksterna yang dibuat sesuai bentuk target radiasi, yang mana jaringan normal sekitarnya mendapat dosis minimal.

Intensity- Modulated Radiation Therapy ( IMRT), adalah pengembangan teknik radiasi ekterna 3-DCRT yang lebih spesifik dengan dapat mengatur intensitas berkas radiasi dengan menggunakan computer, sehingga tercapai intensitas sinar yang akurat dan  dosis jaringan normal sesuai yang dikehendaki.

Stereotactic Radiosurgery ( SRS) dan Stereotactic Radiotherapy ( SRT). SRS maupun SRT dapat digunakan untuk pengobatan tumor-tumor otak. SRS, adalah teknik radiasi yang diberikan secara langsung dan akurat dengan dosis sangat tinggi sesuai bentuk target pada jaringan tumor dengan menggunakan pencritaan secara stereotactic. Sedangkan SRT, diberikan secara fraksinasi ( dosis terbagi ), untuk tumor yang lebih besar.

Secara umum SRT dapat digunakan untuk tumor-tumor tersebut diatas, hanya ukuran lebih besar dan untuk tumor-tumor yang letaknya berdekatan dengan critical structures, seperti brainstem, chiasma opticum.

Image Guided Radioterapi (IGRT), adalah penggunaan pemantauan gerakan organ setiap kali terapi radiasi diberikan dengan menggunakan imaging, untuk menghasilkan data yang akurat tentang posisi tumor.

BACA JUGA :  Babinsa Koramil Wahai Dampingi Kelompok Tani Panen Padi

II. BRAKHITERAPI (Sinar dalam)

teknik radiasi dengan menggunakan zat radioactive yang dimasukkan/didekatkan pada target radiasi , teknik Interstitiil brakhiterapi, dengan menggunakan sumber I125 dan Gliasite balloon  radiotherapy system

Karena adanya toleransi jaringan normal yang tidak sama, maka pemberian radiasi pada daerah otak harus hati-hati, diperlukan kerja tim onkologi radiasi ( dokter, ahli fisika Medik, radiografer radioterapi, perawat onkologi ) yang handal.

Adi Husada Cancer Center ( AHCC )sebagai pusat layanan kanker terintegrasiyang memiliki misi untuk menginspirasi dan membangun kehidupan yang lebih sehat,mengadakan kegiatan Health Talkbertema “Together Stronger : Peran Radioterapi Pada Kanker Otak”, yang akan dibawakan oleh dr. Bambang Widjanarko,Sp.Rad (K) Onk. Rad.

Topik terkait kanker otak ini dipilih selain untuk memperingati bulan Brain Cancer Awareness juga untuk memberikan edukasi terkait Kanker Otak yang mana belakangan ramai diperbincangkan.

Acara diselenggarakan di Gedung AHCC Lantai 4, RS. Adi Husada Undaan Wetan, pada hariJumat, tanggal 28Juni 2019, pukul 14.00. (ADVETORIAL)

No More Posts Available.

No more pages to load.