TERASMALUKU.COM,-AMBON-Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pers Ambon melakukan analisis pemberitaan media massa di Provinsi Maluku sepanjang perhelatan Pileg dan Pilpres tahun 2019.
BACA JUGA : Gelar Workshop Peliputan Pasca Pemilu 2019, Dewan Pers Apresiasi Jurnalis di Ambon
Dalam riset yang dilakukan dari Maret hingga Juni 2019, lembaga ini telah menganalisis sebanyak 500 konten berita dari enam media cetak maupun online yang ada di Maluku. Yakni Terasmaluku.com, Tribun Maluku, Info Ambon, Siwalima, Ambon Ekspres dan Kabar Timur.
Dari enam media ini, pemberitaan terkait Pileg maupun Pilpres masih netral.”Secara kualitatif, konten pemberitaan tentang Pilpres/ Pileg 2019 di enam media tersebut masih netral. Media masih bersikap netral dalam mengangkat pemberitaan seputar Pilpres dan Pileg 2019,” kata Sekretaris LBH Pers Ambon, Iqbal Taufik dalam siaran pers yang diterima Terasmaluku.com, Kamis (4/7/2019).
Iqbal mengaku, isu-isu yang diangkat pada enam media tersebut berada dalam kategori yang realistis, netral dan objektif. Sehingga media menampilkan postur media massa sebagai sumber informasi penting bagi publik atas rekam jejak, visi misi dan program pembangunan yang diusung calon dan peserta Pemilu.
“Di Maluku tidak terlihat secara masif keberpihakan media massa tertentu pada kecenderungan memihak calon tertentu,” katanya.
Iqbal mengatakan, alasan dalam pemilihan enam media ini adalah karena dari data geogle paling banyak diklik dan paling sedikit diklik, dengan metode riset purposive sampling. Namun, dari segi kuantitas porsi pemberitaan tentang pasangan Jokowi-Ma’ruf di enam media tersebut lebih banyak daripada Prabowo-Sandiaga karena posisi petahana.
“Berdasarkan penjelasan purposive sampling tersebut, ada dua hal yang sangat penting dalam menggunakan teknik sampling tersebut, yaitu non random sampling dan menetapkan ciri khusus sesuai tujuan penelitian oleh peneliti itu sendiri,” ujarnya.
Dia menambahkan, kecenderungan kampanye Pemilu Damai lebih dominan dari pada pemberitaan terkait saling tuding dalam proses pemilu di Maluku.
“Kesimpulan hasil riset, dalam proses Pemilu 2019, media massa di Maluku mulai memahami pentingnya fungsi edukasi bagi masyarakat, terutama terkait isu politik identitas yang dimainkan dalam proses pemilu 2019,” tutupnya. (ALFIAN SANUSI)