TERASMALUKU.COM,-AMBON-Direktur Politeknik Negeri Ambon, Dedy Raimuhu mencanangkan gerakan bebas narkoba di kampus yang ia pimpin. Hal tersebut disampaikan dalam Pelatihan Kader Pemuda Anti Narkoba yang digelar oleh Gema Desantara bersama Kementerian Pemuda dan Olahraga RI di Aula Politeknik Negeri Ambon, Senin (8/7/2019).
Menurut Dedy, semakin maju sebuah kota, semakin marak wabah narkoba masuk ke sendi-sendi masyarakat, terutama kalangan pemuda yang masih dalam fase mencari jati diri. “Usia muda cenderung coba-coba, sehingga harus dibekali dengan pengetahuan bahaya narkoba agar tumbuh menjadi pribadi yang unggul,” ujarnya.
Dedy menambahkan, di era revolusi industri 4.0 ini, peredaran narkoba menjadi semakin sulit dikendalikan, karena transaksi sudah online antara pemasok dan pengguna. Karena itu, ia meyakini penanggulangan peredaran narkoba akan efektif jika setiap generasi muda diberikan pemahaman dan penyadaran bahwa narkoba merusak masa depan mereka.
“Kegiatan seperti ini penting dilakukan, bahkan harus terus ditingkatkan, sehingga tidak ada lagi anak-anak muda yang tidak paham apa itu bahaya narkoba, apalagi kalangan mahasiswa, jangankan berharap mereka dapat membangun bangsa, menyelamatkan diri mereka saja sulit jika sudah kecanduan narkoba, kami berharap kepada para kader ini setelah mengikuti pelatihan dapat menyampaikan kepada teman-teman yang lain untuk menghindari narkoba,” harap Dedy.
Hal senada juga disampaikan Yari Isnaini, Kabid Lingkungan Strategis dan bahaya Destruktif Asdep Pengembangan Wawasan Pemuda Kemenpora RI. Yari mendorong agar kader anti narkoba yang telah dilatih ini dapat menjadi ujung tombak penanggulangan bahaya narkoba di Kota Ambon.
“Tugas kader anti narkoba ini bukan hanya menyelamatkan dirinya sendiri dari narkoba, tapi harus mampu membentengi masyarakat di sekitarnya. Kalau ada teman atau tetangga pengguna narkoba, laporkan,” tegas Yari.
Yari Isnaini menambahkan, pemerintah serius dalam upaya pencegahan bahaya narkoba di kalangan pemuda. “Hingga saat ini, kami dari Kemenpora RI telah melakukan pengkaderan di 13 Provinsi se Indonesia dan akan terus berlanjut hingga 34 Provinsi di tahun-tahun mendatang,” kata Yari.
Bisri Latuconsina selaku penggiat anti narkoba di Kota Ambon mengaku prihatin dengan peredaran narkoba di Kota Ambon. “Penjualan narkoba mudah sekali dilakukan, melalui online sudah banyak beredar, belum lama ini tim Cyber Polres mengungkap jaringan jual beli narkoba secara online, tentu ini masih lebih banyak yang belum terungkap,” kata Bisri.
Olehnya itu, melalui Club Satudarah MC Maluku yang dipimpinnya akan terus mengkampanyekan gerakan anti narkoba, baik dikomunitasnya maupun pada masyarakat luas. “Satudarah MC ini dimanapun dan kapanpun kita selalu kampanye anti narkoba, apalagi Gema Desantara ini sudah punya agenda kedepan untuk masuk desa, kami siap mendukung rencana-rencana tersebut,” ujar Bisri Latuconsina.
Sementara itu, Asep SB Ali selaku Sekjen DKN Gema Desantara menyatakan bahwa DKN Gema Desantara siap bekerjasama dengan pihak manapun yang memiliki komitmen kuat untuk pencegahan bahaya narkoba. “Kita merencanakan untuk melakukan kerjasama dengan komunitas-komunitas di Ambon dalam rangka upaya pencegahan bahaya narkoba, yang penting komitmennya sama yakni anti narkoba, kita kerjasama,” tutur Asep. (ADI)
