Anggota DPRD Maluku Dukung Pembentukan Pansus Dana Desa di SBT

oleh
oleh
Polres SBB Sosialiasi pengawasan Dana Desa Bagi para Kades yang berlangsung di aula Mapolres SBB, Selasa (22/5/2018). FOTO : DOK. (TERASMALUKU.COM)

TERASMALUKU.COM,-AMBON-Anggota Komisi A DPRD Maluku Constantinus Kolatfeka mendukung Persaudaraan Pemuda Etnis Nusantara (PPEN) yang mendesak Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) membentuk tim investigasi keterlambatan pencairan dana desa.

“Bupati Seram Bagian Timur harus menyikapi desakan PPEN dengan membentuk tim investigasi keterlambatan pencairan dana desa,” kata anggota DPRD Maluku asal Dapil Kabupaten SBT Constantius Kolatfeka di Ambon, Minggu (28/7/2019).

Ia mengatakan semuanya mengacu pada Undang-Undang nomor 6 Tahun 2015 tentang desa, jadi kepala daerah harus menyikapi desakan ini dengan baik.

Menurut dia, anggaran DD yang dikucurkan pemerintah ke desa-desa harus dikelola semaksimal mungkin untuk kepentingan masyarakat desa.

Namun bila kemudian ada ketidakjelasan dalam pengelolaan hingga mengalami keterlambatan pencairan anggaran tersebut, maka bupati mesti menyikapinya dengan membentuk tim investisasi sebagaimana yang diminta masyarakat.

“Ini konsep untuk membangun Indonesia dari desa, tetapi jika kemudian ada keterlambatan pencairan dana desa, perlu untuk diselidiki apa kendalanya apabila dalam investigasi ditemukan ada aparat desa yang nakal atau sengaja menyelewengkan DD, maka patut dilaporkan ke pihak berwajib,” katanya.

Dikatakannya bahwa bukan saja organisasi PPEN, tetapi seluruh pemangku kepentingan dan organisasi lainnya juga harus melakukan fungsi kontrol untuk mengawasi pengelolaan dana desa.

Sebab, katanya, kalau tanpa adanya pengawasan, maka bisa saja aparat desa berlaku curang atau memanfaatkannya untuk kebutuhan pribadi mereka, seperti yang sudah banyak diproses hukum saat ini.

“Ini kegelisahan masyarakat Seram Bagia Timur. Saya rasa ini penting supaya pemda bisa mengetahui masalahnya di mana karena setahu saya, kalau dana desa itu terlambat dikucurkan berarti ada ketidakberesan terhadap laporan pertanggungjawaban dari desa untuk tahun-tahun sebelumnya,” katanya.

Politisi Partai Gerindra itu juga meminta agar Pemkab SBT tepat waktu dalam pencairan dana desa ke desa-desa. Apalagi, jika laporan pertanggujawaban desa sudah dimasukkan ke Pemda.

“Bila desa sudah memasukan LPJ (laporan pertanggungjawaban) soal dana desa tahun sebelumnya ke pemda, maka pemda harus mencairkan dana untuk tahapan selanjutnya karena tidak ada alasan untuk menahannya,” demikian Constantius Kolatfeka.(ADI/ANT)

No More Posts Available.

No more pages to load.