Kapolda Buka Pendidikan Pembentukan Bintara di SPN Passo

oleh
oleh
Kapolda Maluku Irjen Pol Royke Lumowa menyiram air kembang ke Calon Bintara Polri saat membuka pendidikan pembentukan bintara (Diktuba) tahun 2019, di lapangan SPN Polda Maluku, Selasa (6/8/2019). FOTO : HUMAS POLDA MALUKU

TERASMALUKU.COM,-AMBON-Kapolda Maluku Irjen Pol Royke Lumowa resmi membuka pendidikan pembentukan bintara (Diktuba) tahun 2019, yang berlangsung di lapangan SPN Polda Maluku, Selasa (6/8/2019). Sebanyak 215 calon bintara yang mengikuti Diktuba tersebut. Pembukaan Diktuba ditandai dengan pemotongan rambut dan penyiraman air kembang.

Kapolri Jenderal Prof. H Muhammad Tito Karnavian Ph. D, dalam rambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Kapolda Irjen Pol Royke Lumowa mengatakan, kualitas sumber daya manusia juga menjadi faktor kunci dalam pengelolaan organisasi Polri.

Apalagi ketersediaan personel yang memiliki kualitas unggul, menjadi aspek penting dalam mewujudkan keberhasilan pelaksanaan tugas. Terlebih ke depan, tantangan yang dihadapi Polri akan semakin kompleks.

“Hal ini tidak dapat dipisahkan dari berbagai dinamika dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,”kata kapolri, saat pembukaan Diktuba Polri 2019, yang berlangsung dilapangan SPN Polda Maluku, Selasa (6/8/2019).

Menurutnya, berbagai kejahatan lintas negara, seperti terorisme dan perdagangan narkotika, kejahatan terhadap kekayaan negara, berupa korupsi dan illegal fishing, kejahatan berimplikasi kontinjensi, seperti kerusuhan massa dan unjuk rasa anarkis, serta kejahatan konvensional, terus membutuhkan penanganan yang serius oleh Polri.

“Termasuk pesatnya perkembangan teknologi informasi, telah melahirkan berbagai bentuk kejahatan siber yang membutuhkan penanganan secara profesional,”ujarnya.

Dikatakan, tantangan tugas Polri juga terkait erat dengan perkembangan iklim demokrasi di tanah air. Mulai dari penyelenggaraan kontestasi politik di berbagai tingkatan, ekspresi kebebasan berserikat dan berkumpul, sampai dengan berbagai aktivitas penyampaian pendapat di muka umum.

“Seluruhnya menuntut kesiapsiagaan. Nah dalam era demokrasi, rakyat selaku pemegang kekuasaan tertinggi negara, olehnya itu pemolisian di era demokrasi harus bertumpuk pada upaya untuk meraih kepercayaan publik, terutama dalam menjalakan tugas,”tuturnya.

BACA JUGA :  Patroli di Perbatasan Timor Leste, Kapolres MBD Minta Pempus Bantu Armada Laut

Ditambahkan, saat peringatan ke 73 Hari Bhayangkara Tahun 2019, Presiden Joko Widodo telah menyampaikan 5 instruksi, salah satu di antaranya adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia Polri. Hal tersebut selaras dengan salah satu dari tujuh agenda pembangunan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020 2024, yakni meningkatan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing, serta Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2020, yaitu peningkatan sumber daya manusia untuk pertumbuhan berkualitas.

“Berangkat dari uraian tersebut, saya (Kapolri) menaruh harapan besar, Diktuba Polri tahun 2019/2020 ini, akan memberikan kontribusi signifikan dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia Polri,”imbuhnya.

Melalui program pendidikan ini, ia berharap, akan terbentuk personel yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang unggul, serta menampilkan sikap dan perilaku yang luhur, dalam mendukung keberhasilan pelaksanaan tugas.

“Dengan jumlah lebih dari 353.000 orang, atau 80% dari jumlah total anggota Polri, bintara Polri menjadi etalase institusi di mata publik. Selain itu, mereka juga bertugas pada garis terdepan yang langsung bersentuhan dengan masyarakat. Hal tersebut semakin menegaskan bahwa Diktuba menjadi aspek penting dalam mewujudkan institusi Polri yang semakin profesional. modern. dan terpercaya,”pesannya.

Sementara itu Kepala SPN Polda Maluku, Kombes Pol Daniel Prio Dwi Atmoko mengatakan, pihaknya akan mendidik 215 calon bintara Polri selama tujuh bulan kedepan.

“Ada 215 calon bintara Polri yang akan mengikuti Diktuba di SPN Polda Maluku, yakni berasal dari panitia daerah (Panda) polda Maluku, sebanyak 130 orang, Polres Malteng, 19 orang, polres Malra 10 orang, Polres SBB, 3 orang, Polres SBT 8 orang, Polres Aru 7 orang, Pulau Buru 13 orang, dan Polres MTB 18 orang, serta Polres MBD 7 orang. Mereka akan mengikuti pendidikan selama 7 bulan, atau sekitar 1.400 jam pelajaran terhitung dari 6 Agustus 2019, dan berakhir 2 Maret 2020,”jelasnya. (ADI)

No More Posts Available.

No more pages to load.