Aksi Bersih Pantai Rumah Tiga, Isi Hari Kemerdekaan RI

oleh
oleh
Olyvia Jasso anggota The Mulung saat memilah ragam sampah usai aksi bersih bersih pantai Rumah Tiga Ambon (18/9). FOTO: Priska Birahy

TERASMALUKU.COM,AMBON,-Merdeka artinya bebas sampah. Setidaknya itu yang jadi penggerak puluhan anak muda dan komunitas memutihkan kembali pasir di pesisir Pantai Desa Rumah Tiga, Kecamatan Teluk Ambon Minggu (18/8/2019).

sampah dari pantai kemudian ditimbanh sebelum diangkut ke TPS

Green Moluccas sebagai fasilitator di daerah yang bekerjasama dengan kementrian kelautan dan perikanan, Pandu Laut Nusantara melakukan gerakan bersih pantai bertema Jaga Laut, Jaga kehidupan.

Mereka juga melakukan aksi menghadap ke pantai usai bersih bersih dan menyanyikan lagu Padamu Negeri sebagai salah satu bukti cinta mereka kepada Indonesia. Kegiatan itu
Bertempat di Pantai Desa Rumah Tiga, mereka memunggut sampah di sepanjang garis pantai sejauh 100 meter.

Partisipan yang hadir menyanyikan lagu Bagimu Negeri sambil menghadap ke laut

Sampah sampah plastik, residu, organik dan ragam wujud sampah lain berhasil dikumpulkan. Olyvia Jasso anggota The Mulung yang ikut berpartisipasi membersihkan pantai mengatakan masih ada saja masyarakat yang dengan sengaja mengotori laut.

Bahkan dia menemukan ada banyak sampah unik. “Tadi katong angkat ada dapat beha, daleman, tas. Dan ada warga yang buang sampah padahal dia liat katong ada angka sampah,” katanya heran.

Di sepanjang pantai masih saja ada warga yang menjadikan laut tempat sampah umum. Tak heran pada aksi bersih bersih itu mereka berhasil kumpulkan puluhan karung sampah berbagai jenis.

Olyvia dan kawan kawan komunitas pecinta lingkungan lain tak heran jika perilaku itu masih terus ada. Salah satunya adalah keterbatasan tempat sampah untuk menampung sampah dari warga yang setiap hari menumpuk.

Hal itu pun dibenarkan oleh Pendiri Green Moluccas, Irene Sohilait. Berbagai upaya sudah dilakukan komunitas membantu pemerintah kurangi sampah. Namun tetap saja ada celah.

“Setiap hari itu ada puluhan ton sampah. Yang hari ini (18/9/2019) katong angkat belum seberapa,” jelas Irene seusai kegiatan.

BACA JUGA :  Demo 11 April, Mahasiswa Ambon Sampaikan Tuntutan ke DPRD Maluku

Dari data yang dikumpulkan, jumlah sampah dari Kota Ambon sebanyak 256 ton tiap hari. Sementara kapasitas tampung sampah di TPS Toisapu 162,5 ton perhari. Nah, yang belum terlayani biasanya berakhir di laut.

“Dominasi sampah di Ambon itu sampah plastik. Kemudian sampah campuran dan organik dari pasar,” terang Kepala UPTD Instalasi Pengolahan Sampah Terpadu (IPST) Kota Ambon itu.

Lahan TPS saat ini berada di area seluas 9 hektar. Sesuai aturan pada AMDAL 2006, kapasitas tampung TPS sampai 30 tahun dengan jumlah sampah masuk 160 ton perhati. Namun nyatanya dari pergerakan masuknya sampah kota, Irene memperkirakan daya tampung TPS hanya bisa sampai satu tahun lagi.

Jadi dapat disebut jika sampah-sampah yang terbuang dan beredar di dalam teluk adalah imbas dari TPS yang tidak lagi maksimal menampung sampah. Meski demikian pihaknya bersama komunitas berupaya melakukan ragam inovasi untuk menyelamatkan teluk.

Menurutnya, tugas itu tidak bisa hanya diemban pemerintah. Masyarakat perlu berpartisipasi lebih aktif. Seperti mulai membiasakan memilah jenis sampah, menjadi nasabah bank sampah atau mengolah sampah jadi barang bernilai ekonomi. (PRISKA BIRAHY)

No More Posts Available.

No more pages to load.