TERASMALUKU.COM,AMBON,- Temuan ikan mati kembali terjadi. Kali ini lokasinya di pantai Desa Passo Kecamatan Baguala Kota Ambon, Senin (16/9/2019). Jenisnya masih sama dengan temuan sebelumnya di Kecamatan Leitimur Selatan (Leitiel) pada Minggu (15/9). Hanya saja jumlahnya lebih sedikit, sekitar 40 ekor.
Ikan mati tersebut ditemukan oleh empat orang warga yang kemudian mengunggahnya di salah satu akun lini massa, facebook. Lokasinya berada di perumahan warga di daerah Larier, Desa Passo. Persis di seberang jembatan timbang.
Saat wartawan mengunjungi lokasi tak satupun warga di sekitar mengetahui kejadian itu. Sementara ikan-ikan tersebar di sepanjang pantai.
Kondisinya sudah busuk, mengeluarkan bau tak sedap. Bagian tubuh rusak tanpa mata. Kondisi itu persis seperti temuan ikan mati di Desa Hukurila, Rutong dan Leahari Kecamatan Leitisel.
Dari pantauan wartawan, sebagian besar ikan sudah dikumpulkan jadi satu. Sedangkan ada satu dua ekor ikan yang tersebar agak jauh dari tempat pertama.
Kuat dugaan ikan-ikan tersebut tersebar di sepanjang pantai kemudian dikumpulkan oleh warga yang kali pertama menemukannya. Ada juga seekor ikan mati yang dibawa oleh anjing ke samping rumah warga. Namun ikan itu tidak dimakan, melainkan dibiarkan begitu saja.
John Thung, warga di sekitar saat ditemui wartawan mengaku kaget dan baru mengetahui ada ikan mati di belakang rumahnya. “Beta baru tahu kalau ada ikan mati ini. kemarin itu temuan di hukurila dan Waai. Tapi ini baru liat,” katanya kepada Terasmaluku.com, Senin siang (16/9/2019).
John yang juga berprofesi sebagai nelayan mengaku ini merupakan kejadian pertama di wilayahnya. Warga sekitar kerap mencari ikan. Namun baru kali ini ada puluhan ikan yang tergeletak di sepanjang pantai yang jadi tambatan perahu nelayan kecil.
Dari kondisi fisik, kata John ikan-ikan itu sudah mati sekitar dua atau tiga hari lalu. “Kemungkinan tabawa arus. Sebab kemarin juga ada di Waai. Ini jenis ikan karang, dia perut su kembung dan busuk ini,” terang pria yang adalah ketua RT setempat.
Selain John, Yo Toumahu warga Larier juga mengaku baru mengetahui hal tersebut. Nenek 86 tahun itu bahkan ikut menyisir tepi pantai nutuk memastikan apakah masih ada ikan lain yang terbawa arus. Yo yang tinggal lama dekat pantai menyatakan jika ini kejadian pertama di sekitar tempat tinggal dia.
Dia tampak sedikit khawatir saat melihat ikan-ikan mati di belakang rumahnya. “Ini mati kenapa katong seng tahu. Tapi ini ikan enak samua. Seng mungkin nelayan buang sebab ikan ada mahal,” ucapnya.
Kedua warga ini meyakini ikan-ikan mati itu bukan dari wilayah sekitar. Melainkan terbawa arus dari dua lokasi terpisah temuan sebelumnya.
Ini merupakan temuan ikan mati selama dua hari berturut di Ambon. Kematian tiba-tiba dan dalam jumlah banyak ini sempat membuat geger dan bingung. Ada banyak dugaan sementara yang masih harus dibuktikan.
John berharap kasus kematian ikan itu segera dipastikan penyebabnya agar warga tidak resah dan tetap makan ikan seperti biasa. (PRISKA BIRAHY)