TERASMALUKU.COM,AMBON, – Data korban meninggal pasca-gempa di Ambon terus berkembang. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis ada tiga korban meninggal. Namun dari hasil sementara yang diperoleh dari lapangan, korban meninggal sebanyak sepuluh orang.
Narti, Frans dan La Nai adalah tiga nama korban yang dirilis resmi oleh BNPB. Lima korban meninggal lain juga datang dari beberapa tempat berbeda. Terasmaluku.com berhasil menghimpun informasi dari berbagai sumber.
Mereka masing-masing adalah Aisyah dan Hamdi, pasangan suami istri yang meninggal asal Desa Tenga-Tengah, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah. Jenazah keduanya sempat dibawa ke RS. Bhayangkara Tantui sebelum akhirnya dipulangkan ke desa mereka.
“Yang baru pulang itu suami istri dari desa Tenga-Tenga. Sampai di sini dong su meninggal,” ujar salah seorang perawat kepada sejumlah wartawan saat mendatangi instalasi gawat darurat (IGD) RS. Bhayangkara siang (26/9/2019).
Berikutnya, Messy Letlora. Gadis 26 tahun itu meninggal saat sedang lari menyelamatkan diri. Dari pengakuan sang ibu yang ditemui di ruang UGD RS. Bhakti Rahayu Ambon menjelaskan, anaknya sedang sakit.
Saat gempa, Messy mengambil dokumen penting dan berlari dari rumahnya di Skip. Dia lantas terjatuh di depan kantor Polda Maluku kemudian langsung dilarikan ke rumah sakit. Nahas, nyawanya tak tertolong saat sampai di rumah sakit.
“Saat sampai di sini sudah tidak sadarkan diri. Sata kami periksa detak jantungnya sudah tidak berdetak. Dari keterangan keluarga pasien sakit mencret dan muntah-muntah,” terang dr. Josefine Sahilatua, dokter UGD RS. Bhakti Rahayu Ambon.
Korban meninggal lain yaitu, Haija usia 56 tahun asal Silale. Dia meninggal akibat serangan jantung di rumkit Tk. II Prof. Dr. J. Latumeten (RS.T). Serta salah seorang balita, bernama Joe Gabriel Nanlohy meninggal tertimpa batu di kediamannya Lembah Argo, Passo, Kecamatan Baguala Ambon.
Serta informasi tambahan dari warga Waai, Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah, dua orang meninggal tertimpa reruntuhan rumah. Yakni Tine Tahitu/Tuasela dan Semy Talaperuw. (PRISKA BIRAHY)