TERASMALUKU.COM,AMBON, – Tiga hari gempa di Ambon, ada ratusan warga yang belum tersentuh bantuan sama sekali. Mereka adalah warga Dusun Ujung Batu Desa Waai, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng).
Meski sama-sama berada di kawasan Waai namun mereka yang tinggal di perbatasan antara Desa Waai dan Desa Liang, atau di sisi belakang jalan itu belum menerima bantuan, seperti yang diperoleh warga korban lainnya. Padahal kondisi rumah warga hancur parah. Saat hujan mereka terpaksa berdiri pada sisi rumah atau tempat yang ada atapnya. Tidak ada cukup tenda atau tempat berlindung sementara bagi warga.
Seperti yang dialami salah seorang warga Dusun Ujung Batu. “Mulai gempa dari Kamis pagi hingga Sabtu sore ini belum pernah bantuan turun ke sini. Pemerintah belum, cuma lewat saja katanya tunggu bale,” kata Wa Ode Hatijah ibu rumah tangga di Dusun Ujung Batu saat ditemui, Sabtu (28/9/2019) petang.
Dia memastikan jika kerusakan yang terjadi di sekitar tempat tinggalnya jauh lebih parah dari kawasan lain. Rerata seluruh rumah di kampungya rusak. Berkisar 100 lebih. Jika ada yang utuh, katanya, itupun retak.
Untuk bertahan mereka membuat tempat berlindung swadaya dari atap rumbia. Bukan terpal seperti di wilayah lain. “Kamp ini kita bikin sendiri. Tidak ada terpal. Dari atap rumbia. Kalau hujan kita berdiri saja,” jelas Wa Ode yang mengungsi bersama suami dan anaknya karena rumahnya hancur.
Kepala BNPBP, Doni Monardo dan Gubernur Maluku, Murad Ismail serta Bupati Maluku Tengah, Tuasikal Abua menurut Wa Ode pada Jumat (27/9/2019) hanya melintas kawasan dusun tersebut. Namun hingga kini belum ada satupun yang kembali dan menyalurkan bantuan kepada mereka.
Hingga kini warga berharap ada bantuan yang datang. Yakni berupa terpal, selimut popok bayi, pembalut, mie instan dan beras. Tidak hanya di Dusun Ujung Batu, warga korban gempa di Desa Tial Kecamatan Salahutu juga belum mendapatkan bantuan, padahal rumah warga juga rusak. (PRISKA BIRAHY)
