TERASMALUKU.COM,AMBON, – Sejumlah mahasiswa yang menamakan diri Ikatan Pelajar Mahasiswa Leparisa Amalatu (IPMAL), akhirnya bergerak dengan membuka posko kesehatan di lokasi pengungsian ribuan masyarakat pengungsi gempa yang berada di desa Latu, Kecamatan Amalatu, Kabupaten SBB.
Inisiatif membuat posko kesehatan tersebut dilakukan, lantaran keluhan pengungsi yang mulai terserang berbagai penyakit seperti ISPA, Batuk dan lain sebagainya saat empat hari di lokasi pengungsian sejak Kamis 26 September 2019 lalu.
Hingga memasuki hari keempat, ribuan warga yang berada di dataran tinggi hutan Desa Latu, luput dari perhatian Pemerintah. Banyak balita dan lansia di lokasi tersebut terserang penyakit.
Sekertaris IPMAL, Yusuf Elly yang dikonfirmasi media mengatakan, pihaknya sudah menunggu bantuan obat-obatan untuk para pengungsi dari Pemerintah Kabupaten SBB. Namun hingga kini belum juga ada kejelasan tentang hal tersebut.
“Sudah hari keempat kami menunggu, Kalau terus menunggu namun tidak memiliki kejelasan seperti ini, kan kasian para balita dan orang tua yang saat ini terserang BAB. Olehnya itu, dengan inisiatif sendiri maka kami harus buat posko kesehatan, dan obat-obatan seadanya dulu, guna menangani para pengungsi, ” paparnya.
Dia mengatakan, dari hasil pantauan pihaknya di sebagian lokasi pengungsian yang berada di hutan dan lereng gunung, terdapat lebih dari 100 Lansia dan lebih dari 10 balita yang sudah terkena penyakit BAB, dan sangat membutuhkan perawatan medis.
“Kalau kami tidak bergerak cepat, lalu dari mana lagi masyarakat ini dapat memperoleh obat-obatan. Walaupun hanya seadanya, perlengkapan dan obat-obatan yang kami miliki, tapi Insya Allah akan berguna, dari pada harus menunggu ketidakpastian dari Pemkab SBB, ” jelasnya.
Disinggung mengenai tenaga medis, dia mengaku, pihaknya telah meminta bantuan kepada para perawat dan bidan yang g berada di Puskesmas Kecamatan Amalatu untuk dapat bekerjasama membantu korban pengungsi gempa.
“Alhamdulillah, tenaga medis kebetulan adalah orang Latu sendiri, jadi koordinasinya juga berjalan mulus. Kami berharap agar Pemda setempat bisa secepatnya bergerak, mengingat ini sudah masuk hari ke-empat namun kenapa belum juga ada perhatian, ” katanya. (ALFIAN SANUSI)