RATUSAN siswa SD Negeri 1 Oma Kecamatan Pulau Haruku Kabupaten Maluku Tengah belajar di tenda-tenda darurat yang dibangun di lokasi pengungsian hutan Oma, Rabu (9/10/2019). Para siswa terpaksa belajar di tenda darurat karena gedung sekolah mereka rusak akibat gempa 6,5 magnetudo pada Kamis 26 September 2019.
Siswa -siswi belajar tanpa meja kursi, dan beralaskan terpal. Bahkan di tenda-tenda lainnya, para siswa belajar beralaskan daun kelapa.
Mereka mengeluhkan jika turun hujan, proses belajar mengajar terpaksa dihentikan karena basah. Para guru mengungkapkan aktivitas belajar di tenda kawasan pengungsian ini dilakukan sejak Senin (7/10/2019) setelah mereka libur sepekan akibat gempa.
Kepala BNPB Doni Monardo sempat meninjau sekolah darurat di lokasi pengungsian ini. Doni memberikan semangat kepada anak-anak dan para guru agar tetap belajar meski menjadi korban dan guncanggan gempa terjadi. “Tetap semangat anak-anak, kalian adalah penerus dan harapan bangsa ini,” ungkap Doni.
Untuk masa depan, para guru mengatakan siswa-siswi harus belajar meski di lokasi pengungsian dan ancaman gempa yang terus terjadi. Selain SD Negeri 1 Oma, di lokasi yang sama, siswa SD Negeri 2 Oma juga mengikuti proses belajar mengajar di bawa tenda pengungsian.
“Sekolah kita rusak akibat gempa, anak-anak sudah libur satu minggu pasca gempa. Tapi kan tidak bisa begitu, ya kita putuskan buat sekolah darurat agar proses belajar mengajar tetap jalan meski dibawa tenda-tenda di lokasi pengungsian,” ungkap guru SD Negeri 1 Oma, Kristina Sikawael. FOTO : ADI (TERASMALUKU.COM)