Masalah Sanitasi dan Fasiltas MCK Pengungsi Maluku

oleh
Kepala BNPB Doni Monardo dalam kunjungan ke Ambon menjawab masalah sanitasi dan MCK pengungsi gempa di Maluku (9/10/2019). FOTO: Priska Birahy

TERASMALUKU.COM,AMBON, – Tepat tanggal 9 Oktober 2019 gelombang pengungsi kian membludak di dataran tinggi. Kabar kosong yang kadung dipercaya bahwa akan datang gempa besar melahirkan gelombang besar masalah baru.

Padatnya penduduk yang mengungsi berpengaruh pada sanitasi dan kebutuhan mandi cuci kakus (MCK). Berhari-hari tinggi di hutan jauh dari desa memakasa para pengungsi bertahan dengan fasilitas seadanya.

Pada sejumlah titik pengungsian keluhan paling banyak adalah soal kebutuhan buang air besar (BAB) yang tak bisa tertangani. Pemerintah dituntut untuk membangun fasilitas di sana.

Wakil gubernur, Barnabas Orno dalam konferensi pers di Posko Tanggap Darurat Bencana di Aula korem 151/Binaiya menjelaskan hal itu. Orno yang duduk bersebelahan dengan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo meminta pemerintah pusat membantu atasi persoalan tersebut. “Kalau bisa kami minta MCK bergerak dan mobil tinja ke lokasi-lokasi itu. Mungkin kita bisa layani pengungsi tanpa harus membangun MCK permanen,” pinta pria yang lekat disebut Abas itu (9/10/2019).

Abas menjelaskan kenyataan di lapangan, warga memilih tinggal di gunung dan meminta adanya fasilitas MCK. Hal tersebut dinilainya mustahil untuk mengakomodir semua permintaan itu. Karena itu dia meminta melalui Doni Munardo untuk mengadakan fasilitas MCK bergerak sebagai solusi bagi warga.

Sayangnya hal itu sulit dikabulkan. Doni dalam tanggapannya terhadap permintaah Abas menjelaskan jika pengungsi pun perlu diarahkan untuk mandiri. Seperti dalam urusan BAB. “Kalau kita hitung pengungsi itu capai 171.000 rasanya tidak mungkin kita siapkan kendaraan yang berhubungan dengan sanitasi. Kita berharap ada kreatifitas di tiap titik pengungsian,” jelas Doni menanggapi permintaan wagub.

Sebelum datang ke Ambon, dirinya sempat diberi pesan langsung dari Presiden RI, Joko Widodo untuk menangani dengan serius persoalan pengungsi di Maluku. Baik soal logistik, obat-obatan dan sanitasi. Namun untuk mengabulkan pengadaan MCK bergerak bagi ribuan warga di tempat yang jauh terlihat seperti rencana imajiner. Apalagi mengingat setelah itu toh masyarakat akan kembali ke desa dan melanjutkan aktifitas seperti sedia kala.

Solusinya, kata Doni, adalah dengan membuat konsep bertahan hidup di alam. Yaitu dengan membuat galian lubang dan diberi papan di bagian atas sebagai solusi BAB. Namuan tentu dengan ada bantuan air bersih bagi mereka.

“Itu jauh lebih baik dibanding masyarakat tidak dikontrol tinjanya. Yang bisa timbul disentri dan berhubungan dengan kebersihan,” lanjut Panglima Komando Daerah Militer XVI/Pattimura ke-25 itu.

Soal air bersih, pihaknya membawa bantuan uang tunai yang diupayakan dapat membantu menyalurkan air ke pengungsi. Di lain sisi dia menyebutkan jika masih ada kekurangan dalam dana bantuan. Karena itu dia meminta dukungan pemkot untuk bekerjasama dengan  dengan pihak lain. Agar pengelolaan masalah pengungsi tertangani dengan baik dan komprehensif. (PRISKA BIRAHY)

No More Posts Available.

No more pages to load.