TERASMALUKU.COM,AMBON–Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon pesimis dengan jumlah pelamar CPNS 2019 yang memenuhi passing grade. Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Ambon, Benny Selanno menyebutkan jika standar passing grade yang berlaku pada tes CPNS kali ini sama dengan yang sebelumnya.
Dengan kondisi itu, dia cukup pesimis. Berkaca dari pengalaman tes sebelumnya, aturan tersebut menuai banyak protes, khususnya dari Kota Ambon. Dengan standar tersebut, bisa jadi kuota akan tidak terpenuhi maksimal.
“Kali ini bisa penuhi pelamar, tapi belum tentu penuhi passing grade,” tegas Benny saat ditemui di ruangannya, Senin siang (11/11/2019). Ada 286 posisi yang dibuka bagi pelamar. Namun dengan aturan standar nilai rata-rata yang tinggi, berpotensi banyak kursi kosong.
Aturan tersebut telah berlaku paten. Calon pelamar harus lebih siap menghadapi tes nantinya. Menurut dia, ada banyak posisi yang terpaksa hilang atau dialihkan lantaran tidak ada pelamar yang memenuhi standar nilai.
Kali ini 90 persen posisi diprioritaskan adalah bagian teknis. “Contohnya dokter hewan. Katong sangat butuh dokter hewan, buka 1 saja. Tapi apakah ada yang daftar, lalu apakah itu lulus passing grade,” terangnya.
Ada tim khusus yang menyusun soal untuk tes CPNS. Seperti dari asal Universitas Gajah Mada, Universitas Indonesia dan universitas ternama lain di Indonesia. Menurutnya sudah pasti standar yang diterapkan tinggi. Pihaknya berharap dalam penyusunan itu melibatkan akademisi dari wilayah Timur Indonesia untuk menyesuaikan bobot soal dalam tes CPNS.
Diapun akan tetap berkoordinasi dengan Walikota Ambon terkait kondisi tersebut. Keyakinan agar calon pelamar banyak lolos tetap ada, namun perlu dukungan penuh dari pemerintah agar kejadian sebelumnya tidak terulang. (PRISKA BIRAHY)
