Alat Berat Kontraktor Keruk Batu Pantai Dender Untuk Proyek Jalan Banda Besar

by
Sebuah alat berat dikerahkan untuk mengeruk batu di pantai Desa Dender Pulau Banda Besar Kecamatan Banda, Maluku Tengah. FOTO : ISTIMEWA

TERASMALUKU.COM,-AMBON-Sebuah alat berat dikerahkan untuk mengeruk batu di kawasan bibir Pantai Desa Dender Pulau Banda Besar Kecamatan Banda Kabupaten Maluku Tengah (Malteng). Alat berat tersebut bahkan mengeruk bebatuan ukuran kecil dan besar saat air laut surut atau meti di Pantai Dender.

Operator alat berat tidak menghiraukan lagi larangan sebagian warga Desa Dender. Mereka tutup mata dengan kondisi kerusakan pantai saat ini. Batu hasil kerukan alat berat itu dikumpulkan di pantai, kemudian dibawa untuk pekerjaan proyek jalan lingkar Pulau Banda Besar.

Batu hasil kerukan di Pantai Desa Dender dikumpulkan. FOTO : ISTIMEWA

“Alat berat milik sebuah perusahan mengeruk batu di kawasan Pantai Dender hingga ke meti saat air laut surut. Batu mereka keruk, mereka ambil. Pasti batu karang juga rusak akibat pengerukan dengan alat berat ini. Batu pantai digunakan untuk membangun jalan lingkar Pulau Banda Besar,” kata seorang warga Desa Dender, Sanawi Daud saat dihubungi Terasmaluku.com, Selasa (10/12/2019).

Sanawi mengatakan sebelum terjadi pengerukan batu, kawasan Pantai Desa Dender sudah mengalami kerusakan. Ia cemas kerusakan sepanjang pantai Dender makin parah lagi setelah ini, apalagi saat musim timur, gelombang besar datang.

“Yang belum keruk batu saja pantai sudah rusak, apalagi setelah ini. Pasti dampaknya akan terjadi abrasi di sepanjang pantai lagi. Talud yang dibangun juga rusak nanti karena tidak ada lagi batu yang selama ini sebagai pemecah ombak di pantai Dender,” ungkap Sanawi.

Selain nantinya menyebabkan kerusakan pantai, Sanawi juga menyoroti penggunaan batu pantai untuk proyek jalan. Karena menurutnya, batu laut kualitasnya sangat rendah untuk jalan. “Prinsipnya membangun jangan merusak pantai, kalau bangun tapi kemudian yang lain dirusak buat apa mau bangun. Nanti yang susah kita kedepan, karena pantai rusak semua,” ungkap Sanawi.

BACA JUGA :  Camat Banda Larang Empat Turis Turun Dari Kapal

Berdasarkan informasi tender di website lpse.maltengkab.go.id http://lpse.maltengkab.go.id/eproc4/evaluasi/1448721/pemenangberkontrak, proyek tersebut dengan pemenang tender PT. Beringin Dua yang beralamat di Jalan Kapitan Pattimura Nomor 395 rt.05 Kelurahan Ampera Kota Masohi, Ibukota Kabupaten Malteng.

Proyek Tahun 2019 dengan nama tender peningkatan Jalan Lonthor-Lonthor Banda Besar ini milik Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Pemerintah Kabupaten Malteng dengan nilai proyek hasil negosiasi sebesar Rp 14.708.048.000,00.

Pantai Desa Dender rusak sebelum pengerukan batu.

Proyek ini merupakan lanjutan pekerjaan jalan lingkar Pulau Banda Besar menuju Desa Dender, Desa Waer, Dusun Pagar Buton, Desa Lautang hingga Dusun Tutra. Batu-batu yang dikeruk dari Pantai Dender itu digunakan untuk proyek jalan lingkar Pulau Banda tersebut.

Diduga dalam proyek ini, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Malteng menggarkan material seperti batu untuk pekerjaan jalan diambil dari luar Pulau Banda Besar. Namun pihak kontraktor lebih memilih mengambil batu pantai di Desa Dender.

Terasmaluku.com hingga kini belum berhasil menghubungi kontraktor yang mengeruk batu di Pantai Dender. PT. Beringin Dua selaku pemenang tender proyek peningkatan Jalan Lingkar Pulau Banda Besar ini juga belum berhasil dihubungi.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Malteng, Josman Pabisa yang dihubungi Terasmaluku.com belum mau berkomentar soal hal ini. Ia mengatakan masih rapat dan berjanji akan mengubungi. “Pagi, sebentar saya tlp balik masih ada rapat,” kata Josman lewat chat WhatsAppnya, Selasa pagi kepada Terasmaluku.com. (ADI)

No More Posts Available.

No more pages to load.