TERASMALUKU.COM,-AMBON-Wilayah Laut Seram, Maluku diguncang gempa tektonik pada Sabtu, 8 Februari 2020 siang. Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono mengatakan hasil analisis BMKG menunjukkan, gempabumi ini memiliki parameter awal dengan magnitudo M=5,6 yang kemudian dimutakhirkan menjadi Mw=5,4.
Episenter gempabumi terletak pada koordinat 2.85 LS dan 129.93 BT , atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 68 km arah Barat Laut Kota Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur, Maluku pada kedalaman 29 km. “Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktifitas Sesar Naik Utara Seram. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik,” kata Rahmat.
Ia menjelaskan guncangan gempabumi ini dirasakan di daerah Kobisonta IV MMI ( Pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah ), Kairatu II MMI ( Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang). “Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini TIDAK BERPOTENSI TSUNAMI,” tegas Rahmat.
Rahman mengatakan hingga Sabtu, 8 Februari 2020 pukul 14.00 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 2 aktivitas gempabumi susulan ( _aftershock_ ) dengan magnitudo terbesar M=5,0. Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
“Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yg membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah. Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi,” kata Rahmat. (ADI)