TERASMALUKU.COM,AMBON, – Puluhan pemuda yang tergabung di organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menduduki Kantor PELNI Cabang Ambon, Kamis (5/3/2020). Mereka memprotes pernyataan Kepala Cabang PELNI dan menuntut permintaan maaf atas itu.
Para pemuda ini berorasi di halaman depan sambil meneriaki agar kepala cabang segera meminta maaf dan menuntut dirinya dipecat dari jabatan. Hal itu dipicu oleh pernyataan Kepala Cabang (Kacab) PELNI Ambon yang menyebut ada 50 orang PMII yang meminta keringanan harga tiket menuju Kota Tual pada Selasa 12 Februari 2020.
Padahal menurut mereka hanya tujuh orang yang berangkat. Hal itu memicu kemarahan para anggota PMII. Mereka menilai Kacab PELNI Ambon berkata bohong atau memutar balikan fakta.

“Pimpinan PELNI harus meminta maaf kepada PMII di seluruh Indonesia atas pernyataan lalu. Jika dalam waktu satu kali dua puluh empat jam tidak mengklarifikasi maka kami selaku PMII Maluku akan menindaklanjuti persoalan tersebut ke pimpinan pusat PT. Pelni,” teriak salah satu orator di halaman PELNI Ambon.
Pada sejumlah poster yang mereka bawa juga bertuliskan protes dengan nada keras. Bahhkan mereka meminta agar kepala cabang dipecat dari jabatannya. Mereka kecewa lantaran pernyataan itu dianggap menciderai organisasi mereka.
Tak lama berselang Kacab PLNI Ambon, Samto mendatangi pengunjuk rasa dan langsung memberikan klarifikasinya. Dia bersikukuh menegaskan jika tidak pernah mengeluarkan pernyataan tersebut di media.
“Saya sama sekali tidak mengeluarkan pernyataan itu. itu media apa itu, nanti operator saya cek media itu. Tapi secara pribadi saya meminta maaf,” kata Samto dihadapan mereka. (PRISKA BIRAHY)