18 Pekerja Tambang Asal China di SBT Jalani Pemeriksaan Kesehatan, Ini Hasilnya

oleh
oleh
Dokter PT. Citic, Seram Energy Limited, dr. Putra (kanan) memberikan keterangan pers terkait pemeriksaan kesehatan 18 tenga kerja asal China di Bula, Sabtu (21/3/2020. FOTO : SOFYAN KASTELA

TERASMALUKU.COM,-BULA- PT. Citic, Seram Energy Limited di Kota Bula Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) melakukan pemeriksaan kesehatan suhu tubuh kepada 18 Warga Negara Asing (WNA) asal China yang bekerja sebagai Tenaga Kerja Asing (TKA) di perusahaan pertambangan minyak dan gas bumi itu. Pemeriksaan kesehatan ini dilakukan untuk mencegah virus corona atau covid-19 apalagi pekerja merupakan WNA asal China, negara asal virus corona.

Dokter PT. Citic, Seram Energy Limited, dr. Putra kepada wartawan di Bula, Sabtu (21/3/2020) mengatakan, pemeriksaan kesehatan suhu tubuh telah dilakukan pada Minggu Maret 2020. Hasilnya 18 TKA asal China itu bebas Covid-19. “Hasil pemerikasaan suhu tubuh 18 TKA asal China semuanya punya suhu tubuh dibawah 37 derajat.  Kalau ada suhu tubuh diatasi 38 derajat, maka kita akan melakukan pemisahan, dan akan melakukan pemeriksaan ulang pada lokasi yang berbeda, tapi mereka semua aman,” kata Putra.

Putra menjelaskan 18 TKA asal China sudah tiba di Kota Bula, Kabupaten SBT sejak Oktober 2019. Kedatangan mereka sebelum tarjadi wabah Covid-19 di negaranya. “Keberadaan mereka sudah kurang lebih enam bulan disini. Jauh sebelum Covid-19 beredar di negara mereja,” tuturnya.

Putra menegaskan pemeriksaan kesehatan kepada 18 TKA asal China terus dilakukan. Ini atas sesuai perintah SKK Migas, Dirjen Migas dan Manejeger PT. Citik. Ia juga mengatakan pemeriksaan kesehatan tidak hanya untuk TKA, namun berlaku untuk semua karyawan.

“Pemeriksaan kesehatan juga dilakukan pada Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan semua yang ada di perusahaan. Jadi tidak ada istilah TKA dan TKI, kami di sini (perusahan) semua karyawan dilakukan pemeriksaan yang sama” kata Putra.

Menurut Putra, secara teknis perusahaan selalu melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap semua tenaga kerja di PT. Citic. Prosesornya dimulai sebelum karyawan berangkat kerja. “Jadi orang tersebut harus dalam kondisi sehat. Tidak terdeteksi penyakit apapun. Baik sakit jantung atau penyakit lainnya. Apabila terjadi seperti itu (virus corona) di perusahaan, maka orang tersebut akan dikeluarkan,” ucapnya.

BACA JUGA :  Cakupan Vaksinasi Hanya Bergerak Naik Segini Dalam 1 Bulan 9 Hari, SBB Masih Paling Rendah

Kepada semua karyawan Putra mengingatkan, agar selalu meningkatkan daya tahan tubuh. Karena hingga kini lanjut Putra, Covid-19  belum ada obatnya. Menurutnya, satu-satunya obat yang paling efektif efesien adalah daya tahan tubuh. “Dengan cara pola makan yang baik. Menimal tidur 8 jam sehari, jangan berkeliaran, menjaga kebersihan, sering terkena cahaya matahari dan mandi setelah pulang dari tempat umum,” ungkap Putra.

Sementara itu, Manager Healt, Safety dan Environment (HSE) PT. Citic, Sudjono mengatakan, 18 TKA yang bekerja di perusahaan tidak terdeteksi virus corona. Mereka dijamin tidak terdeteksi Virus Corona. Alasannya, sudah enam bulan mereka di Kota Bula. “Tempat 18 WNA  asal China bekerja di sini (Bula) terisolasi, dan mereka tidak keluar-keluar. Mereka datang sebelum terjadi virus corona di negaranya,” ucap Sudjono.

Sementara untuk pencegahan virus corona di lingkungan PT. Citik Bula menurut Sudjono, pihaknya memperketat pengawasan secara intensif. Antisipasi perusahaan dilakukan mulai dari pengukuran suhu tubuh setiap hari sebelum bekerja, sampai pada penyemprotan disinfektan pada lokasi perusahaan.

“Kita juga melakukan penyemprotan pada area-area perusahaan, serta sasaran pintu keluar masuk. Namun kita kawatir adalah pintu masuk Kota Bula tidak dijaga dengan ketat. Karena kita sangat inginkan semua pintu-pintu harus dijaga,” ucapnya. (Sofyan Kastela)

No More Posts Available.

No more pages to load.