TERASMALUKU.COM,AMBON, – Grafik perjalanan virus corona di Kota Ambon semakin menanjak. Besar kemungkinan berimplikasi pada puncak pandemi. Walikota Ambon Richard Louhenapessy menyatakan prediksi para ahli kesehatan puncak pandemi akan terjadi pada akhir Juni atau Juli 2020.
BACA JUGA : Empat Orang ASN Pemkot Ambon Positif Covid-19, Walikota : Mari Kita Dukung Mereka
BACA JUGA : Walikota Ambon : PSBB Mengatur Warga Disiplin Cegah Penularan Covid-19
Hal itu diungkapkan Richard dalam keterangan pers di Balai Kota Jumat pagi, (15/5/2020). “Diprediksi Ambon dan Maluku ini puncaknya akhir bulan Juni atau awal bulan Juli. Itu yang dianalisa oleh para ahli kesehatan,” kata Richard kepada wartawan.
Para ahli kesehatan, menurutnya telah memperkirakan terkait kenaikan jumlah kasus positif di Kota Ambon dan Maluku. Menyontoh dari kasus di Jakarta sebagai daerah yang kali pertama terpapar covid-19, Maluku sedang dalam perjalanan menuju puncak. Sementara Jakarta telah lebih dulu berada di puncak pandemi.
Untuk itu pemerintah kota dan provinsi tengah mengupayakan menjaga kurva tetap landai. Yakni dengan intervensi melalui usulan PSBB (pembatasan sosial berskala besar). “Kita harus intervensi penyebaran Covid-19 di Ambon agar bisa secepatnya berakhir,” kata Walikota.
Sebagai bukti, jumlah kenaikan angka terkonfirmasi positif paling terlihat sejak 11 Mei 2020 jumlah positif 36 kasus. Keesokan harinya melompat jauh menjadi 50 kasus pada 12 Mei 2020. Dan pada 13 Mei 2020 meninggi di angka 62 kasus. Sementara jumlah pasien sembuh dalam tiga hari kenaikan drastis itu stagnam di angka 17 kasus kesembuhan.
Jumlah ini belum termasuk dengan rangkuman pasien PDP dan ODP. Grafiknya terus bergerak mengikuti hasil tracking terhadap orang-orang yang telah berkontak dnegan mereka yang telah terkonfirmasi positif.
Richard mengatakan, dalam waktu dekat ini, Pemerintah provinsi Maluku sudah mengusulkan PSBB ke pemerintah Pusat sesuai dengan aturan yang ada dan seluruh persiapan teknis telah dipersiapkan oleh Pemerintah Kota Ambon. “Mudah-mudah PSBB ini dapat menekan penyebaran Covid-19 di Ambon, seperti daerah-daerah lain yang sudah dulu melakukan PSBB,” terangnya.
Masuknya virus corona ke Indonesia dimulai dari Jakarta. Lalu melebar ke daerah-daerah. Grafik kenaikan kasus di Jakarta sudah pasti lebih dulu bertengger di puncak, sementara Ambon, kata Richard, on the way ke puncak pandemi. Untuk itu dia berharap kajian-kajian yang telah dibikin dapat meloloskan Ambon untuk jalani PSBB. (ALFIAN SANUSI)