Anggota DPR RI NasDem Panen Raya Petatas, Hasilnya Dibagikan ke Ribuan KK  

oleh
oleh
Anggota DPR RI Fraksi Partai NasDem Abdullah Tuasikal (tiga dari kanan), dan Bupati Maluku Tengah (pertama dari kanan) bersama pejabat lainnya saat panen raya perdana petatas di kebun petatas kawasan Sugiarto Kota Masohi, Maluku Tengah, Senin (10/8/2020). FOTO : (TERASMALUKU.COM)

TERASMALUKU.COM,-MASOHI-Anggota DPR RI dari Partai NasDem, Abdullah Tuasikal (AT) melakukan panen raya perdana dan penanaman tahap ke 7 petatas di atas lahan miliknya kawasan Sugiarto Kota Masohi, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) Senin (10/8/2020). Panen raya perdana petatas ini dihadiri Bupati Malteng, Tuasikal Abua, anggota DPD RI Mirati Dewaningsih, Ketua DPRD Malteng, Fatzah Tuankotta, unsur Forkopimda Malteng serta ratusan warga lainnya.

Usai panen petatas, Anggota DPR RI Abdullah Tuasikal langsung membagikannya kepada warga.

Petatas ini ditanam warga dan relawan AT Community diatas lahan seluas 10 hektare milik AT, anggota Komisi IV DPR RI ini sejak April 2020. Sudah enam kali mereka menanam petatas, termasuk juga keladi. Saat panen itu, AT, Bupati, anggota DPD RI, para pejabat, pimpinan OKP serta ratusan warga mencabut petatas.

AT mantan Bupati Malteng dua periode ini mengatakan, kebun petatas yang dipanen ini merupakan program NasDem Peduli pangan lokal bersama AT Community untuk membantu warga, serta memperkuat ketahanan pangan lokal apalagi di masa pandemi covid-19 saat ini. Kebun petatas ini juga sebagai dorongan kepada untuk memanfaatkan lahan kosong menanam pangan khas daerah.

Hasil panen perdana ini langsung dibagikan secara gratis kepada warga. “Hasil panen perdana ini, Insya Allah kita akan bagi secara gratis kepada sekitar 2.500 kepala keluarga di Kota Masohi dan sekitarnya, semoga bisa membatu warga,” kata AT.

Bupati Malteng Tuasikal Abua menanam pohon durian di lahan kebun petatas anggota DPR RI Abdullah Tuasikal

Anggota DPR RI Dapil Maluku ini  juga menegaskan hasil panen tidak untuk dijual meski saat ini harga petatas terbilang mahal di pasaran. Kebun petatas ini hasil panennya khusus dibagikan ke warga. Distribusi paket petatas ke warga akan dilakukan relawan AT Community.

Usai panen perdana dilakukan penamanan tahap ke tujuh petatas yang dilakukan AT, Bupati, anggota DPD RI serta para pejabat lainnya. Pada hari pertama, ada sekitar 8.000 anakan petatas ditanam diatas lahan milik AT itu. Dan di hari ketiga kata AT akan ditanama lagi sekitar 10 ribu anakan petatas sehingga jumlahnya sekitar 18 ribu yang ditanam.  Mereka juga menanam anakan pohon durian di kawasan kebun petatas itu.

BACA JUGA :  Dea Ananda, Anak Brigade Pembawa Bendera Merah Putih Saat Upacara HUT RI di Ambon

AT mengatakan pada November 2020 kebun petatas bisa panen tiap minggu sekali. Sehingga pihaknya bisa membagikan petatas kepada 3.000 KK tiap minggu.  “Program Partai NasDem peduli ini, Insya Allah tiap dua minggu hingga tiga minggu hasil panen itu kita bisa membantu masyarakat sebanyak 3.000 hingga 3.500 KK. Dan pada November nanti kita bisa panen tiap minggu, dan kita bisa bagi lebih banyak lagi ke warga tiap minggu,” ungkap AT.

Penanaman pohon durian

AT mengatakan program ini terus berlangsung, bukan saja saat Covid-19, apalagi  lagi memasuki musim kemarau, tanaman sering gagal panen. Program ini juga dilakukan untuk memotivaisi dan menggerahkan warga untuk menanam tanaman  khas daerah di setiap lahan kosong. Sehingga hasil tanam warga itu dapat membantu ketahanan pangan lokal. Warga tidak lagi bergantung pada beras, namun mengandalkan pangan lokal.

“Lahan garapan kita ada, lahan kosong ada. Tapi tidak ada yang memotivasi mereka untuk menanam. Karena itu kami berharap dengan kegiatan ini dapat mendorong warga memanfaatkan lahan kosong untuk menanam tanamana lokal seperti kasbi, patatas, keladi, pisang dan sagu. Mari kita kembali menaman untuk memperkuat ketahanan pangan lokal, jangan bergantung pada beras saja, apalagi di situasi covid-19 yang tidak tau kapan berakhir. Paling tidak hasil tanam warga bisa untuk memenuhi kebutuhan masing-masing keluarga,” kata Abdullah Tuasikal. (ADI)

No More Posts Available.

No more pages to load.