TERASMALUKU.COM,-AMBON-Sehari sebelum pembongkaran sebagian Pasar Mardika, pedagang mengobral murah barang dagangan mereka. Salah satu lapak di bangunan Leter L pasar dekat Hotel Amans itu menjual aneka sendal dan sepatu dengan harga Rp 30.000 – Rp 5.000 per-pasang.
Puluhan pembeli pun mengerumuni lapak seukuran 2×3 meter itu. Mereka berebut mencari barang bahkan tak sedikit yang mendapat barang yang jangkap atau bukan sepasang.
Perez salah seorang pembeli berhasil membawa pulang sepasang sepatu sandal untuk sang cucu. “Beta dapa satu pasang buat cucu. Di sini murah, cuma Rp 10.000 jadi beta ambe,” katanya, Senin (24/8/2020) sore di tengah kerumunan.
Perez mengaku tertarik membeli sepatu lantaran tahu barang barang yang mereka jual berharga miring lantaran lapak mereka akan digusur esok, Selasa (25/8/2020). Itu merupakan salah satu dari ratusan lapak yang akan dibongkar oleh pemerintah kota.
Para pedagang memilih menjual murah sebagian dagangnnya sebelum pindah ke lapak baru. Itu juga sebagai cara mereka mengakali turunnya pendapatan selama pandemi. Pembeli pun diuntungkan dengan harga murah.
Lain halnya dengan Sarmila. Pedagang tas yang Senin (24/8/2020) sore tampak sedang memasukan seluruh dagangannya ke dalam karung. Dia terlihat sedikit kesal dan pasrah saat merapikan lapaknya.
Katanya mau tak mau dia terpaksa ikut aturan Pemerintah Kota Ambon pindah lapak karena pasar Mardika akan dirombak untuk renovasi. “Katong dapa suruh pindah ke Passo. Beta nomor Su ada tapi jauh, ada orang datang kaseng. Yang bagini saja susah,” keluhnya.
Dalam sehari saja, barang yang terjual berkisar 2 hingga 3 barang. Bahkan kadang tak ada satupun barangnya yang laku. Menurutnya keputusan merenovasi pasar tepat jika dikerjakan usai pandemi.
Masalahnya pedagang cukup dibebani dengan kondisi ekonomi dan lemahnya daya beli. Meski begitu dia tak punya pilihan lain. Mau tak mau mereka harus angkat kaki sebelum penggusuran, Senin (25/8/2020) esok. (PRISKA BIRAHY)