TERASMALUKU.COM,-AMBON,-Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Maluku, Widya Murad Ismail, mengunjungi tiga balita dan anak penderita gizi buruk, tumor, dan hidrosepalus di Kota Ambon, Rabu (26/8/2020).
Didampingi Wakil Ketua I TP-PKK Provinsi Maluku Betriks Orno, Kadis Kesehatan dr. Maykal Pontoh, Kadis Sosial Sartono Pining, Kadis Ketahanan Pangan Luthfi Rumbia, Direktur RSUD dr. Hauluassy dr. Rita Tahitu, dan anggota DPRD Provinsi Maluku Ayu Hasanussi, Widya mendatangi Rumah Sakit dr. Latumetten, Ambon, untuk melihat langsung kondisi Imanuel.
“Kehadiran kami disini sebagai bentuk kasih sayang kami, untuk melihat secara langsung kondisi Imanuel. Saya dan kami semua berharap Imanuel bisa segera sembuh dan pulih kondisi kesehatannya,” kata Widya.
Pada kesempatan itu, Widya meminta agar penanganan kasus gizi buruk tidak boleh lamban. Harus responsif dan tepat. “Mohon dibantu pengobatan adik Imanuel ya bapak dan ibu dokter,” harap Widya kepada para dokter dan tenaga medis yang menangani Imanuel di bangsal anak rumah sakit TNI-AD tersebut.
Setelah itu, istri Gubernur Maluku Murad Ismail ini, beserta rombongan langsung menuju Dusun Wara, Desa Batumerah, untuk melihat langsung kondisi dua anak, masing-masing Lukman Basri (11 tahun) penderita hidrospalus, dan Almira Azzahra (2 bulan) yang menderita tumor ganas di tulang belakangnya.
Widya pada kesempatan tersebut, selain memberikan bantuan sembako kepada keluarga ketiga anak, juga memberikan asupan makanan tambahan, susu, dan vitamin. Ia mengatakan, anak merupakan rejeki dan titipan dari Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, sehingga sebagai orang tua berkewajiban untuk mengurus, juga merawat anak dengan penuh kasih sayang.
Dihadapan orang tua Lukman dan Almira, Widya meminta agar kedua anak itu segera ditangani secara medis. Untuk keperluan administrasi, dari pihak Dinas Kesehatan Provinsi Maluku yang akan mengurusinya, termasuk membawa kedua anak yang rumahnya tidak berjauhan itu ke rumah sakit.
Kondisi tempat tinggal kedua anak ini juga cukup prihatin. Terlebih Almira yang tinggal dengan kedua orang tuanya di kamar kost sempit berukuran 3 x 3 meter, bersama kakak perempuannya yang baru berusia dua tahun. Benjolan di tulang belakang Almira sudah ada sejak lahir, dan semakin hari terus membesar.
“Saya minta agar Almira besok sudah harus dibawa ke rumah sakit, kasihan anak sekecil ini setiap hari harus menahan rasa sakit. Untuk pembuatan BPJS dan administrasi lainnya akan dibantu oleh petugas dari dinas kesehatan,” katanya.
Muhammad Sidik, ayah dari Almira mengaku tidak percaya bila mendapat kunjungan langsung dari istri Gubernur di kamar kost sempit yang mereka tinggali. “Terima kasih atas bantuannya Bu, terima kasih,” kata Sidik dengan isak tangis sambil mencium Almira dalam gendongannya. (Sadi/Humasmaluku)