Ruang Kerja Gubernur dan Wagub Maluku Disterilkan Dari Virus Corona

oleh
oleh
Petugas PMI Maluku, Jumat (4/9/2020) melakukan penyemprotan cairan disinfektan pada ruangan-ruangan Kantor Gubernur Maluku, menyusul puluhan ASN terkonfirmasi positif covid-19. FOTO : HUMAS MALUKU

TERASMALUKU.COM,-AMBON-Upaya memutus mata rantai penyebaran virus corona atau Covid-19 di lingkungan perkantoran terus dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku. Jumat (4/9/2020), Pemprov Maluku melakukan penutupan Kantor Gubernur Maluku selama tiga hari untuk mengurangi potensi penyebaran virus corona, menyusul adanya puluhan ASN yang terpapar Covid-19.

Penutupan Kantor Gubernur diberlakukan sejak Jumat 4 September hingga 7 September 2020. Nah dimasa penutupan ini, petugas Palang Merah Indonesia (PMl) Maluku melakukan penyemprotan cairan disinfektan. Tindakan ini untuk mesterilkan lingkungan Kantor Gubernur Maluku dari bakeri dan virus corona menyusul puluhan ASN positif civid-19.

Terlihat petugas mengenakan pakaian Alat Pelindung Diri (APD) lengkap, melakukan penyemprotkan cairan disinfekatan ke seluruh ruangan kerja, ruang rapat dan ruang-ruang layanan publik yang ada di Kantor Gubernur Maluku. Termasuk ruang kerja Gubernur dan Wakil Gubernur (Wagub) Maluku.

Sekretaris Daerah Maluku, Kasrul Selang mengatakan, penyemprotan disinfektan untuk sterilisasi sebagai upaya mengurangi potensi penyebaran Covid-19. Dengan dilakukan penyemprotan disinfektan maka Kantor Gubernur Maluku ditutup selama tiga hari, sejak Jumat 4 September hingga Senin 7 September 2020.

“Kita butuh waktu minimal tiga hari untuk melakukan penyemprotan di seluruh ruangan kerja yang di mulai hari ini hingga tiga hari kedepan,” ungkap Sekda.

Namun demikian, kata Sekda, dengan ditutupnya Kantor Gubernur Maluku, bukan berarti libur bagi ASN. “Jadi kita tidak meliburkan kantor. Hari ini semua pegawai tetap bekerja dari rumah seperti biasa termasuk Pejabat Struktural,” kata Sekda.

Berkaitan dengan Pemeriksaan RT-PCR Swab Test bagi ASN, Ketua Harian Gustu Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Maluku ini, upaya untuk memastikan ASN bebas dari covid-19.

Menurutnya, begitu perkantoran aktif, baik kantor pemerintah dan swasta, kenaikan kasus harian terkonfirmasi postif sangat signifikan. “Ketika sudah beraktifitas, maka potensi orang tertular covid makin besar. Tapi ini tergantung bagaimana kita melindungi diri dengan tetap memakai masker, jaga jarak dan rajin mencuci tangan,” imbau Sekda.

BACA JUGA :  Partisipasi Masyarakat dalam Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem

Berkaitan dengan hal tersebut, pihaknya mengambil langkah cepat untuk melakukan swab test bagi seluruh ASN.”Kita ingin memastikan ASN itu harus sehat. Kalau tidak sehat tentunya bisa menyebarkan virus kepada keluarga, rekan kerja bahkan ke masyarakat. Kita ini kan melakukan melakukan pelayanan kepada masyarakat, jangan sampai kita menularkan ke yang lain,” ujarnya.

Sekda juga menyampaikan hasil swab test yang dilakukan sejak 28 Agustus 2020 lalu, ternyata positif ratenya bisa mencapai 20 sampai 25 persen. “Jadi, kalau ada 200 orang yang di swab, ternyata bisa 20 orang yang positif,” kata mantan Kadis PUPR Provinsi Maluku ini.

Sekda lantas menyebutkan, jika Orang Tanpa Gejala (OTG) saat ini sudah ada di Kantor Gubernur. “Bayangkan, kalau kita tidak melakukan swab dan tidak mengetahui diri kita positif, kemudian mondar mandir dan kembali ke ruang kerja. Itu artinya penyebarannya lebih besar lagi. Ini yang kita putus mata rantai,” imbuhnya.

Untuk itu, Sekda mengajak seluruh ASN untuk berpartisipasi melakukan swab test. ” Mari kita ambil peran ini sebagai upaya melindungi keluarga, rekan kerja dan masyarakat, maka kita harus melakukan swab,” tandas Sekda. (alfian/humasmaluku)

No More Posts Available.

No more pages to load.