Tanggapi Aksi unjuk Rasa Soal Blok Masela, Ini Kata Gubernur Maluku

oleh
Gubernur Maluku Murad Ismail. FOTO : HUMAS MALUKU

TERASMALUKU.COM,-AMBON – Gubernur Maluku, Murad Ismail akhirnya angkat suara terkait aksi demosntrasi yang dilakukan puluhan pemuda Maluku Barat Daya (MBD) di Kantor Gubernur Maluku Senin (21/9/2020) terkait Blok Masela.

Para pendemo dalam aksinya melayangkan penolakan keras terhadap Amdal Blok Masela yang dilakukan pihak Inpex karena dinilai mendiskriminasikan Kabupaten MBD serta mengadu domba dengan masyarakat Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT). Karena itu mereka menuntut agar MBD dimasukkan dalam daerah terdampak eksploitasi Blok Masela.

Bahkan dalam aksi demonstrasi itu, para pendemo juga menggunakan tulisan-tulisan sentimentil bergaya diksi dan frasa-frasa satir sebagai aksi protes mereka.

Gubernur Murad menegaskan manfaat dari keberadaan Blok Masela tidak hanya diperuntukkan bagi satu daerah tertentu saja, tetapi untuk semua kabupaten/kota yang ada di Maluku.

“Inpex tetap berjalan, siapa mau demo lagi, kalau mau demo salah sendiri bos. Karena ini bukan untuk daerah tertentu bos, ini untuk 11 kabupaten/kota yang ada di Maluku yang harus kita bangun. Bukan cuma satu kabupaten saja, nggak ada itu. Jadi ada orang yang begitu berarti tidak menginginkan Maluku maju,”kata Gubernur menjawab wartawan di Kantor Gubernur Maluku, Ambon, Selasa (22/9/2020).

Bahkan ditegaskan Gubernur, Blok Masela ini bukan milik satu kabupaten. “Marsela itu kan bukan punya satu kabupaten bos, 11 kabupaten/kota semua merasakan itu karena itu dia berada di Provinsi Maluku,”sambungnya.

Apalagi lanjut Gubernur, tugas pokok seorang gubernur itu adalah stabilizator dan dinamisator untuk seluruh kabupaten/kota yang ada di wilayah provinsi.

“Jadi kalau ada dua kabupaten yang tidak chance ya datang menghadap saya biar saya jelasin. Itu Masela itu 20 tahun cuma mimpi, 5 persen mau diambil NTT, saya datang ke Jakarta, saya dipanggil menteri langsung PI 10 persen turun ke kita (Maluku). Jadi tidak ada lagi mimpi,”tuturnya.

BACA JUGA :  Guru di SBT Wajib Divaksin, Yang Tidak Mau Dana Tunjungan Sertifikasi Tidak Cair

Setelah Blok Masela dan LIN Maluku, lanjut dia, perjuangan untuk Maluku masih sisakan satu hal penting lagi, yaitu menggolkan status sesuai Provinsi Kepulauan. “Saya akan perjuangakan itu,”tandasnya. (RUZADY ADJIS)

No More Posts Available.

No more pages to load.