TERASMLUKU.COM,-AMBON-Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Maluku, Hendrik Farfar menghimbau masyarakat yang bermukim di lereng gunung dan bantaran sungai untuk menjaga ekosistem hutan dan aliran sungai agar alam tetap terjaga dan bisa mencegah terjadinya bencana alam seperti banjir maupun longsor saat curah hujan tinggi.
Sebagaimana diketahui, Sabtu akhir pekan kemarin, sejumlah kawasan lereng gunung maupun bantaran sungai di Ambon dilanda bencana alam banjir dan longsor.
Apalagi, lanjut Hendrik, demografi wilayah Ambon rentan banjir dan longsor dan menjadi bencana musiman saat curah hujan tinggi seperti yang terjadi pada Sabtu pekan kemarin.
“Keadaan demografi kita sangat rentan banjir saat curah hujan tinggi, olehnya itu masyarakat di lereng-lereng gunung kita minta jangan rusaki hutan, jaga aliran sungai agar tetap aman jangan bangun rumah di lereng gunung. Alam harus kita jaga,”ingatnya saat diwawancarai awak media di kantor Gubernur Maluku, Ambon, Senin (5/10/2020).
Sejauh ini lanjut mantan Kepala Biro Hukum Setda Provinsi Maluku itu, sejumlah bantuan tanggap darurat bencana telah disalurkan BPBD Provinsi Maluku kepada masyarakat terdampak seperti Desa Amahusu RT.01/RW.01, Desa Amahusu RT.02/RW.01, Kampung Rinjani RT.06/RW.016, Desa Batu Merah RT.01/03, Desa Batu Merah RT. 03/RW.01, Kopertis, Galunggung RT. 04/RW.06, Gunung Nona RT.04/RW.004, Passo Kompleks Perumahan Bea Cukai (RT.11) Kecamatan Baguala dan Desa Suli, Kecamatan Salahutu , Kabupaten Maluku Tengah.
Bantuan tanggap darurat yang telah disalurkan itu diantaranya total terpal 4×6 sebanyak 41 lembar, terpal 6×8 1 lembar, karung 135 lembar, sekop 19, garu-garu 13, perlengkapan keluarga 14, selimut 30 lembar, sikar 29 lembar dan perlengkapan makan 3 paket.
Untuk kerusakan bangun rumah dan fasilitas umum, lanjut Hendrik masih dilakukan pendataan untuk mengetahui jumlah pastinya.
Nantinya, setelah data kerusakan sudah dikantongi seluruhnya, BPBD Provinsi akan berkoordinasi dengan BPBD Kota Ambon untuk penanganan kebutuhan yang mendesak bagi masyarakat terdampak. (RUZADY ADJIS)