TERASMALUKU.COM,-AMBON– Wakil Ketua DPRD Maluku Asis Sangkala menyatakan wisata Pulau Tujuh di Seram Utara (Serut) Barat Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) bisa dibuka dengan mentaati protokol kesehatan bagi pengunjung yang datang. Ini dilakukan agar tidak terjadi klaster baru Covid-19 di lokasi wisata.
Tempat wisata ini sudah lima bulan ditutup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malteng akibat pandemi covid-19.
“Seram Utara kan zona hijau, tapi kembali kepada pemerintah negeri yang mengelola aset pulau tujuh itu. Asalkan masyarakat yang berkunjung ke tempat wisata itu dikontrol protokol kesehatannya,”kata Asis Sangkala yang dihubungi Terasmaluku.com Sabtu, (10/10/2020).
Menurut Asis, jika masyarakat menginginkan tempat wisata itu dibuka, hal itu lebih baik asalkan pemerintah negeri setempat menyiapkan pos Covid-19 di pelabuhan penyeberangan, dan satu lagi di lokasi wisata. Pastikan semua pengunjung melewati satu pintu, biar dapat mengecek suhu tubuh. Bagi pengunjung yang suhu tubuhnya di atas maka tidak diperbolehkan masuk.
“Dengan begitu muda mengetahui setiap pengunjung yang datang. Dan pastikan selama di tempat wisata mereka harus patuhi protokol kesehatan dengan mengecek suhu tubuh, cuci tangan dengan bersih kemudian pakai masker, hindari kerumunan dan jaga jarak,”jelas Asis Sangkala.
Semua itu lanjut Ketua DPW PKS Maluku ini, itinya adalah pemerintah negeri setempat menghitungkan dampak ekonominya kepada masyarakat yang sangat tergantung terhadap aktivitas wisata di pulau tujuh itu.
“Saya sebagai pribadi dan wakil rakyat mendukung wisata pulau tujuh dibuka. Karena Serut Barat itu ada dalam zona hijau. Tolonglah pemerintah desa pertimbangkan ekonomi masyarakat yang terdampak covid-19,”kata dia lagi.
Kebijakan menutup wisata pulau tujuh, lanjut dia, dapat menyebabkan banyaknya masyarakat kehilangan pendapatan. Untuk itu lanjut Asis segera dibuka biar ekonomi masyarakat dapat berjalan baik.
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Malteng Jacob Wattimena mengatakan, tempat tempat wisata di Malteng termasuk wisata pulau tujuh untuk sementara ditutup dengan dasar instruksi Bupati Malteng.
“Tetapi melihat perkembangan belakangan ini. Kita mau reaktivasi lokasi-lokasi wisata di Serut Barat termasuk pulau tujuh itu. Ini lagi diproses karena harus bapak bupati tandatangan ulang,” ujar Jacob Wattimena.
Jika semua proses sudah selesai lanjut Jacob Wattimena, maka pihaknya akan melakukan reaktivasi terhadap tempat tempat wisata. Dengan dibukanya tempat wisata, maka protokol kesehatan diperketat. Agar tidak terjadi klaster baru covid-19 di lokasi wisata.
Di tempat terpisah Plt Negeri Pasanea Jainuddin Wama mengungkapkan, hampir lima bulan lebih wisata pulau tujuh ditutup atas instruksi pemerintah Malteng, sehingga ekonomi masyarakat menurun drastis.Untuk itu Jainuddin meminta agar Pemkab Malteng dapat membuka tempat wisata tersebut. Sehingga ekonomi masyarakat kembali normal. (NAIR FUAD)