TERASMALUKU.COM,-AMBON-Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Maluku menyarankan kabupaten/kota di Maluku bisa mengikuti jejak Kota Ambon membentuk dan mengoptimalkan Duta Perubahan Perilaku untuk memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat.
Pemerintah Kota Ambon telah membentuk Duta Perubahan Perilaku dalam rangka mensosialisasikan kebiasaan hidup baru dengan menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari demi mencegah dan memutus mata rantai penyebaran covid-19.
“Sebenarnya langkah yang dilakukan di Kota Ambon kalau bisa diikuti juga oleh kabupaten/kota lain di Maluku meskipun dari sisi angka (kasus) Kota Ambon paling tinggi. Saya kira kabupaten/kota lain di Maluku, kebijakan ini harus diambil (ditiru) dalam artian masyarakat kita harus lebih banyak diedukasi melalui peran duta-duta covid di tengah-tengah masyarakat untuk memberikan pemahaman dan edukasi,”ujar Wakil Ketua IDI Maluku, dr. Saleh Tualeka menjawab Terasmaluku.com, Senin (9/11/2020).
Karena menurut dia, jika Kota Ambon lakukan perketat arus keluar masuk orang, sementara di kabupaten/kota lainnya di Maluku sebaliknya diberi kelonggaran, maka tidak menutup kemungkinan virus akan masuk kabupaten/kota lainnya.
Sosialisasi perubahan perilaku ini lanjut Tualeka mesti gencar lagi dijalankan demi menciptakan masyarakat yang patuh terhadap protokol kesehatan, jangan dibiarkan longgar lagi.
Apalagi jika berkaca dari perkembangan kasus covid di Kota Ambon yang masih fluktuatif, Tualeka menyebutkan kondisi ini masih mengkhawatirkan sehingga masyakarakat masih harus diberi penekanan untuk patuh terhadap protokol kesehatan yang memang sejak awal digencarkan.
“Kalau lihat sekarang sudah sedikit dilonggarkan, sehingga masyarakat kita harus diingatkan lagi saat beraktivitas itu harus dengan protokol kesehatan,”sarannya.
Tidak hanya dengan mengoptimalkan peran duta perubahan perilaku dalam memberikan edukasi dan sosialisasi kebiasaan hidup baru ditengah pandemi, swab massal seperti yang dilakukan di Kota Ambon dan Kabupaten Buru juga kata Tualeka bisa dilakukan oleh kabupaten/kota lainnya di Maluku dalam mempercepat upaya pencegahan dan penanganan covid-19.
Karena langkah cepat dalam penanganan covid kata dia adalah dengan 3T yaitu testing secara massal, tracing atau pelacakan dan melakukan treatment atau pengobatan.
Jika tiga langkah ini masif dilakukan, dia optimis daerah-daerah di Maluku bisa kendalikan angka kejadian covid atau minimal bisa dicegah agar virus tidak menular kemana-kemana.
“Saya kira (swab massal) ini langkah cepat yang harus ditempuh seluruh kabupaten/kota dalam rangka bisa mengidenfikasi sedini mungkin kasus covid ini. Kan kalau sudah ditemukan kasus pasti akan dilakukan tracing (pelacakan) melokalisir sehingga sebelum dia menular kemana-mana itu bisa dicegah sedini mungkin,”jelasnya.
Maka dari itu, lanjut Tualeka, swab massal ini seharusnya gencar dilakukan. “Apa yang Pemkot Ambon lakukan ini harus diduplikasi (ditiru) kabupaten/kota lain juga melakukan kegiatan serupa, sehingga semakin banyak tes massal yang dilakukan, kita bisa mendapatkan kasus yang dicurigai covid itu sebelum muncul, temukan kasusnya, telusuri jejaknya kemudian kita melakukan pengobatan (treatment), sehingga testing massal ini harus progresif dilakukan,”kata Saleh. (Ruzady)