TERASMALUKU.COM,-AMBON-Menyusul meninggalnya RN (48), pegawai Balai Prasarana Permukiman Provinsi Maluku yang terkonfirmasi Covid-19 Senin 16 November, seluruh pegawai kantor tersebut diswab. Ketua Pelaksana Harian Satgas Covid-19 Provinsi Maluku, Kasrul Selang mengatakan hal itu saat dihubungi Terasmaluku.com, Selasa (17/11/2020).
Swab sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran covid-19. “Saya sudah sarankan kepada Kepala Balai, penanganan pasien meninggal dalam satu kantor itu harus khusus, berarti semua (pegawai) harus diswab dan Kepala Balai setuju. Kalau tidak salah mulai diswab Selasa ini,”kata Kasrul.
Tidak hanya swab bagi pegawai, Kantor Balai juga akan disterilkan atau disemprot dengan cairan disinfektan. Proses sterilisasinya akan dilangsungkan pada saat para pegawai karantina mandiri dan kerja dari rumah usai jalani tes swab.
“Selama menunggu hasil swab itu maka semua pegawai akan bekerja dari rumah atau WFH karena selesai swab orang-orangnya harus karantina di rumah dulu. Jadi selama kerja dari rumah itu, kan kantor kosong maka dilakukan disinfektan,”sambungnya.
Apakah Kantor Dinas PUPR Provinsi Maluku yang berdekatan dengan Kantor Balai Prasarana Permukiman juga akan diswab pegawainya, Kasrul mengaku masih menunggu koordinasi dengan Kepala Dinas PUPR karena saat ini Kepala Dinasnya tidak berada di tempat.
Yang pasti kata Kasrul, untuk penanganan jangka panjangnya, nantinya di kantor-kantor Dinas Pemprov Maluku akan dibentuk Satgas Covid-19. Tugasnya untuk mengawasi langsung penerapan protokol kesehatan sekaligus mensosialisasikan adaptasi kebiasaan hidup baru.
“Jangka panjangnya itu sudah harus ada Satgas Covid-19 ditempat, karena dia jadi satu dengan Dinas PUPR di sebelah, Satgas ini yang akan saling mengingatkan perubahan perilaku di kantor. Misalnya ada orang masuk tidak pakai masker langsung ditegur, ada yang berkerumun di tegur agar jangan berkerumun. Satgas di kantor-kantor ini nanti diterapkan di tiap-tiap kantor dinas Provinsi yang tangani perubahan perilaku,”kata Kasrul (Ruzady)
