TERASMALUKU.COM,-AMBON-Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Maluku menyebutkan ada kolerasi antara dampak yang ditimbulkan dari Fenomena La Lina dengan daya tahan tubuh atau imunitas tubuh sehingga dampkanya mudah terpapar covid-19. Ini karena saat La Lina, perubahan suhu terjadi secara ekstrim.
Sebagaimana diketahui, Fenomena La Nina yang terjadi di Samudera Pasifik diprediksi akan mengakibatkan anomali cuaca berupa peningkatan curah hujan yang terjadi di Tanah Air, termasuk di Maluku.
Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BKMG), prakiraan dampak La Nina terjadi pada akhir 2020 hingga awal 2021. Yang terjadi pada fenomena La Nina adalah pendinginan yang tidak biasa di mana anomali suhunya melebihi minus 0,5 derajat celcius di area yang sama dengan El Nino.
“La Lina berpengaruh terhadap imunitas tubuh karena perubahan (cuaca) yang ekstrim begitu, apalagi yang dibilang La Lina itu kan bisa saja curah hujan yang tinggi, gelombang laut yang juga naik, jadi dengan kondisi curah hujan yang tinggi tubuh kita akan terjadi perlambatan aliran darah. Jika aliran darah alami perlambatan, otomatis suplai oksigen, vitamin, mineral ke semua jaringan tubuh juga akan alami perlembatan. Kondisi seperti itu sangat rawan menurunkan daya tahan tubuh,”jelas Wakil Ketua IDI Maluku, dr. Saleh Tualeka kepada Terasmaluku.com, Sabtu (28/11/2020).
Jika dihubungkan dengan kondisi pandemi saat ini, kata Tualeka, maka akan menjadi ancaman besar karena dampak dari La Lina bisa menyebabkan imunitas tubuh menurun sehingga mudah terpapar covid. Padahal dilain sisi, masyarakat diminta untuk tetap menjaga imunitas tubuh.
“Kalau cuaca ekstrim itu memang berdampak menurunkan daya imunitas tubuh, otomatis dalam kondisi pandemi memang jadi sebuah ancaman besar untuk daya tahan tubuh,”sambung Saleh.
Lalu bagaimana menjaga imunitas tubuh tetap terjaga meskipun dalam kondisi perubahan cuaca yang ekstrim akibat fenomena La Lina? begini tipnya dari IDI Maluku.
Menurut Saleh Tualeka, yang bisa dilakukan masyarakat agar imunitas tetap terjaga diantaranya, hindari aktivitas di luar ruangan, kecuali dalam kondisi yang urgent yang tidak bisa ditinggalkan. Tapi protokol kesehatan 3M harus diperhatikan.
“Saya kira saat ini kita tidak bisa terhindarkan dengan kebiasaan baru, intinya bagaimana protokol kesehatan kita laksanakan dimana pun baik di dalam rumah, atau di kantoran apalagi aktivitas di luar rumah, sehingga kita sendiri harus bisa menjamin diri kita untuk patuh terhadap protokol dengan catatan menggunakan masker, cuci tangan dan jaga jarak,”jelasnya.
Kemudian asupan suplemen berupa makanan maupun vitamin tetap dijaga sehingga daya tahan tubuh bisa terjaga. Selanjutnya perilaku hidup bersih sehat selama di rumah maupun di luar rumah juga harus diterapkan.
Begitu juga olahraga yang rutin dua kali seminggu atau sekalai seminggu juga harus dilakukan. “Yang penting ada rutinitasnya. Bisa dilakukan di rumah. intinya ada aktivitas tubuh untuk bakar kalori dan menjaga suhu tubuh itu sendiri,”bebernya.
Dan yang paling penting lagi kata Saleh Tualeka adalah konsumsi gizi yang seimbang dan tetap jaga suhu tubuh agar tidak terjatuh dalam hipotermi atau kedinginan.
Apalagi ancaman La Lina ini sudah didepan mata dan hal ini tidak bisa dihindari dan lebih parahnya lagi fenomena ini terjadi dalam masa pandemi sehingga masyarakat harus ektra hati-hati.
“Mau tidak mau kita harus ektra hati-hati dan menjamin diri baik itu protokol dan suplemen gizi dan vitamin-vitamain yang rutin harus kita konsumsi tiap hari,”ingatnya. (SOFYAN KASTELA)