Adakah Arti Natal Bagi Kita? Oleh: Pendeta John Ruhulessin, mantan Ketua Sinode GPM

oleh
oleh
Pdt John Ruhulessin

Tergantung apakah Yesus masih mempunyai arti bagi kita? Kalau Yesus tidak punya arti, tidak punya dampak dan pengaruh bagi kita dan kalau Ia tidak punya akibat dalam kehidupan kita, betaoapun khusuknya Natal, betapapun menggelegarnya ornamen-ornamen natal, natal tidak akan mempunyai arti sesungguhnya dalam kehidupan kita.

Apakah pesona Yesus itu sesungguhnya, sehingga betul betul Natal itu punya arti dan makna dalam kehidupan kita? Seandainya pesona natal itu kita ibaratkan dengan sebuah mutiara, maka mutiara itu masih terbungkus dengan tanah atau lumpur yang kotor, yang hina, yang lemah. Natal Kristus juga demikian.Yang tampak adalah kandang yang kotor, kain lampin( kain sak terigu) yang kusam.

Akan tetap mengapa para majus tertarik dan mau datang jauh jauh untuk menyembahNya, begitu juga mengapa para gembala mau menyembahNya. Semua itu karena mereka melihat permata/mutiara dibalik tanah lumpur yang kotor, yakni Tangan Allah yang menawarkan pembebasan dan keselamatan. Tangan Allah yang terulur menawarkan alternatif gaya hidup yang baru, alternatif model bagi kehidupan mereka. Hidup yang terarah kepada Allah dan peduli kepada manusia dan seluruh ciptaan.

Alternatif kehidupan yang mengajarkan kepada kita bahwa kebahagiaan dan sukacita tidak bertumpu ketika kita mengumpul lebih banyak apalagi dengan kekuasaan dan korupsi melainkan ketika kita menjadi manusia yang lebih baik, lebih cool, lebih manusiawi, lebih toleran dan solider dengan sesama. Alternatif kehidupan semacam itu semakin kita perlukan ketika umat manusia secara global sedang bergulat dengan ancaman pandemi covid 19, bencana non natural yang extraordinary.

Kita sambut Sang Malaf tidak sebagai seorang yang berbadan kekar, dan berotot kuat seperti Chuck Noris tetapi seorang anak kecil, bayi mungil, terbungkus dengan lampin dan terbaring dalam palungan
Seorang anak kecil , simbol dan lambang hari esok, simbol dan lambang masa depan. Natal adalah peristiwa Allah mngkreasikan masa depan umat manusia yang baru yang penuh pengharapan.

BACA JUGA :  Anggota DPRD Temukan Harga Rapid Test di RS Ambon Masih Rp 580.000

Kandang, palungan yang kotor, terbungkus lampin adalah alternatif kehidupan yang berpihak dan berempati dengan mereka yang miskin, termarginal dan terlupakan. Dan dari sana Ia mengaruniakan pembaruan hidup, perbaikan harkat dan martabat manusia dan kemanusiaan.
Kita memerlukan semangat dan evolusi kesadaran untuk memperkuat solidaritas kemanusiaan dan kebangsaan demi kemaslahatan seluruh umat manusia dan semesta ciptaan.

Di dalam Yesus Putra Natal Allah mendamaikan dunia ini dengan diriNya. Dan menganugerahkan hidup yang penuh damai sejahtera. Hidup damai dan persaudaraan Sejati adalah dambaan seluruh umat manusia. Tidak seorangpun yang ingin kebencian dan permusuhan serta konflik.

Damai di bumi. SELAMAT NATAL (JR)

No More Posts Available.

No more pages to load.