Sensus Penduduk 2020: Jumlah penduduk Maluku meningkat

oleh
Kepala BPS Maluku, Asep Riyadi. Foto : John Soplanit/antaranews.com

TERASMALUKU.COM,-AMBON-Kepala BPS Provinsi Maluku, Asep Riyadi mengatakan, berdasarkan  hasil Sensus Penduduk (SP) Maluku pada September 2020, jumlah penduduk di daerah itu sebanyak 1.848.923 jiwa atau meningkat dibandingkan dengan hasil sensus sebelumnya.

“Dalam jangka waktu 10 tahun sejak 2010 jumlah penduduk Maluku mengalami penambahan sebanyak 315,41 ribu jiwa atau rata-rata sebanyak 31,5 ribu setiap tahun,” katanya, di Ambon, Jumat (22/1/2021)

Jadi dalam kurun waktu 10 tahun  terakhir (2010-2020) laju pertumbuhan penduduk Maluku sebesar 1,83 persen per tahun.

Dia mengatakan, terdapat pengurangan laju pertumbuhan penduduk hampir satu persen jika dibandingkan dengan periode 2000-2010 yang sebesar 2,80 persen.

Dari 1.848,923 ribu penduduk Maluku sebesar 91,24 persen atau sekitar 1.687.04 ribu penduduk berdomisili sesuai KK/KTP. Sementara sebesar 8,76 persen atau sekitar 161.88 ribu penduduk lainnya berdomisili tidak sesuai dengan KK/KTP.

“Jumlah ini merupakan indikasi banyaknya penduduk yang bermigrasi dari wilayah tempat tinggal sebelumnya karena sekarang sudah tidak tinggal  pada alamat yang tertera di KK/KTP lagi,” katanya.

Struktur penduduk dapat menjadi salah satu modal pembangunan ketika jumlah penduduk usia produktif sangat besar.

Hasil SP2020 mencatat mayoritas penduduk Maluku didominasi oleh generasi Z dan Milenial. Proporsi generasi Z sebanyak 35 persen dari total populasi  (634.36 ribu orang) dan generasi Milenial sebanyak 26 persen dari total populasi  Maluku.

Kedua generasi ini termasuk  dalam usia produktif dan penduduk usia muda yang dapat menjadi peluang  untuk mempercepat percepatan pertumbuhan ekonomi di masa yang akan datang.

Asep mengatakan, persentase penduduk usia produktif (15-16 tahun ) terus meningkat sejak 2000. Pada 2000 proporsi penduduk usia produktif adalah sebesar 58,6 persen dari total populasi dan meningkat menjadi 1,3 persen di 2010. Perbedaan yang tajam antara persentase penduduk usia produktif dan non produktif (0-14 tahun dan 65 tahun ke atas) terlihat lebih tajam pada 2000.

BACA JUGA :  Pantau Migor dan Bapok di Ritel Modern, Mendag Tegaskan Stok Melimpah, Kebutuhan Terpenuhi

Hal ini mencerminkan bahwa Maluku masih berada dalam masa bonus demografi karena sebesar 69 persen penduduknya masih berada di usia produktif. Namun di sisi lain,  seiring dengan peningkatan angka harapan hidup persentase penduduk usia lanjut (60 tahun ke atas) juga mengalami peningkatan.Penduduk usia lanjut  Maluku meningkat menjadi 8,2 persen di 2020 dari 6,2 persen pada 2010 berdasarkan hasil SP2010.

SP 2020 mencatat  jumlah penduduk laki-laki di Maluku sebanyak 936.47 ribu orang atau 50,65 persen dari penduduk Maluku, sedangkan jumlah penduduk perempuan sebanyak 912,44 ribu orang, atau 49,35 persen dari penduduk Maluku.

Hasil SP2020 menunjukkan rasio jenis kelamin  di level kabupaten/kota secara umum selaras dengan level provinsi, yaitu penduduk laki-laki lebih banyak dari perempuan.

Dia menambahkan, dengan luar daratan Maluku sebesar 46,9 ribu kilometer persegi, maka kepadatan penduduk Maluku sebanyak 39 jiwa per kilometer persegi. Angka ini meningkat dari hasil SP2000 yang mencatat kepadatan penduduk Maluku sebanyak 25 jiwa per kilometer persegi.

Sebaran penduduk Maluku masih terkonsentrasi di Maluku Tengah sebesar 22,88 persen dan sebaran penduduk terbesar kedua terdapat di Kota Ambon dengan jumlah penduduk sebanyak 347,28 ribu orang, yaitu sebesar 18,78 persen. Dengan luas wilayah yang sempit  namun dihuni oleh banyak jiwa menjadikan Kota Ambon  sebagai daerah terpadat di Maluku dengan tingkat kepadatan 1.163 jiwa per kilometer persegi. (ANT)

No More Posts Available.

No more pages to load.