TERASMALUKU.COM,AMBON, – Lima hari setelah penutupan jalur dari Jalan Pattimura menuju Jalan Rijali Ambon warga dan pengguna jalan lain mengeluh. Jalan yang menjadi akses utama warga Batu Meja, Skip dan komplek Pulugangsa kini dijadikan satu arah. Mereka yang ingin menuju kawasan itu terpaksa melewati Jalan Tulukabessy.
BACA JUGA : Jalan Pattimura Malah Jadi Parkiran Motor Dadakan
Akibatnya sebagian aktivitas terganggu. Waktu tempuh bagi warga di sekitar yang semakin panjang. Dalam wawancara acak di Skip dan Batu Meja warga mengungkapkan kekesalan serta keresahan mereka atas penutupan tersebut.
“Katong waktu juga. Mau cepat-cepat seng bisa. Akhirnya katong yang mau ke indojaya harus jalan kaki dari Skip,” celetuk Aca,62, ibu rumah tangga di Skip Tengah, Kota Ambon. Dia yang tak lagi muda terpaksa berjalan kaki akhir pekan lalu usai berbelanja dari sebuah minimarket di Jalan Yan Paays.
Rute perjalanan pulang Aca adalah dari jalan tersebut lalu berbelok ke Gang Pos menuju Jalan Pattimura. Dari situ dia berbelok kiri di perempatan jalan menuju Jalan Rijali lalu masuk ke kawasan Skip.
“Kalau mau putar jalan itu jauh sekali. Katong yang tinggal dekat masa harus suru putar jauh,”celeutk Meri seorang warga lain.
“Dong yang anggota ini bikin Katong susah. Tapi dong petinggi-petinggi seng tahu masyarakat pung susah,” kata Maya seorang lain menyambar obrolan warga sekitar. Kebijakan penutupan salah satu jalur dan menjadikan Jalan Rijali satu arah dinilai tidak tepat.
Pihak polres dalam keterangan kepada sejumlah wartawan melalui grup whatsapp, pada Senin (25/1/2021) menyatakan alasan mereka menutup sebagian jalur tersebut. Pihak Polresta Ambon menilai kawasan perempatan Jalan Pattimura-Rijali menuju Skip sering terjadi macet dan kecelakaan.
“Kami dari satlantas resta Ambon, melakukan rekayasa arus lalin di Jalan Rijali dibuat satu arah (penutupan arus lalin di Jalan Rijali yang akan menuju ke skip). Beberapa alasan rekayasa tersebut dilakukan karena berdasarkan analisa dan data kami, bahwa di jalan tersebut sering terjadinya kecelakaan. Kemudian sering terjadinya kemacetan yang disebabkan ruas jalan yang sempit dan kesemrautan kendaraaan yang kan menuju ke arah Skip terutama kendaran dari permpatan polda yang akan masuk menuju skip,”
Jika melihat kondisi Jalan Rijali, amat jarang terjadi kemacetan. Pasalnya luas jalan cukup untuk menampung kendaraan dengan sistem dua lajur. Dari pengamatan wartawan di lapangan, Jalan Rijali depan Mapolda Maluku dijadikan tempat parkiran motor.
Sebelumnya, jalur utama itu bersih dari parkiran. Angkutan umum kota (angkot) jurusan Ahuru, Skip atau Karang Panjang melintas seperti biasa. Jika harus menaikturunkan penumpang, tidak sampai membuat macet dan semrawut,sebab masih ada ruang jalan yang cukup.
Apalagi Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Ambon telah memperketat aturan dilarang parkir pada ruas-ruas jalan utama. Sanksi gembok dan gembos pun telah diterapkan. Hal itu membuat jalan Rijali cukup steril dari kendaraan roda empat yang parkir sembarangan.
Tak heran alasan kemacetan seperti yang diungkapkan mendulang kemarahan dan protes warga. “Apa yang macet. Yang macet itu dong parkir oto dan motor yang bikin macet. Itu jalan umum bukan tempat parkir,” kata Meri warga Skip, tegas.
Saat ini pihak satlantas masih menempatkan road barrier sebagai pembatas jalan. Ada sembilan (9) road barrier disusun membentang di perempatan Jalan Rijali – Pattimura. (PRISKA BIRAHY)