TERASMALUKU.COM,AMBON, – Sesuai jadwal, Februari dinas PUPR Kota Ambon bakal mulai revitalisasi pasar. Namun tampaknya akan ada pengunduran waktu lagi. Itu lantaran pemkot masih menunggu petunjuk teknis (juknis) pemerintah pusat.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Ambon, Enrico Matitaputty pada kesempatan beberapa waktu lalu menyatakan revitalisasi pasar bersifat multiyear. Terdapat beberapa kendala di lapangan yang menuntut ada pengunduran waktu hingga Februari.
BACA JUGA: https://terasmaluku.com/pupr-ambon-minta-pasar-mardika-harus-steril-sebelum-revitalisasi-februari/
Hal serupa juga ditegaskan Sekretaris Kota Ambon, Anthony Gustav Latuheru. Untuk memperjelas pengerjaan proyek Pasar Mardika, pemkot juga tengah menunggu petunjuk teknis dari pemerintah pusat.
“Kita butuh petunjuk dari pusat itu seperti apa nanti lebih lanjut kapan mulai baru kita koordinasikan lagi,”kata Sekertaris Kota Ambon Anthony Gustav Latuheru kepada wartawan di Balai Kota Ambon, Senin (1/2/2021).
Revitalisasi juga beautifikasi pasar bukan hanya masuk wilayah pemerintah kota Ambon. Di dalamnya juga ada wewenang pemerintah provinsi Maluku. Yakni bangunan gedung putih. Itu sebabnya butuh koordinasi matang lintas sektor.
Menurut Latuheru, pihaknya pun terus berkomunikasi dengan pemerintah pusat agar tidak ada penundaan lagi. Dengan demikian pedagang dapat segera menempati tempat permanen di Pasar Mardika.
Hingga hari pertama di bulan Februari kondisi pasar masih sama ramainya dipenuhi pedagang yang berjualan di kanan kiri jalan.
Mereka memilih tetap membuka lapak dadakan di sana ketimbang menempati lapak sementara yang sudah dibangun pemkot di Pasar Transit Passo, Pusat Oleh-oleh Tantui (belakang MCM) dan Pasar Apung Mardika. Alasannya sederhana. Sepi pembeli dan tidak strategis.
Soal kondisi jalan, sudah pasti menjadi lagu lama. Tetap macet, tetap semrawut. Menanggapi hal itu Latuheru menyatakan pihaknya bakal lakukan penertiban. Lagi. “Pastinya akan ditertibkan. Ketika proses revitalisasi ini berjalan pasti pedagang tidak ada di situ lagi kita kan sudah bikin pagar di situ,” jawabnya singkat.
Saat ini lebih dari 2.000 pedagang Pasar Mardika, sopir angkot juga warga Kota Ambon menanti pengerjaan revitalisasi lekas dimulai. Pembangunan pasar dan lokasi yang tepat menampung pedagang tak hanya mengurangi kemacetan tapi juga memfasilitasi aktivitas jual beli di Kota Ambon agar lebih tertata. (PRISKA BIRAHY)