TERASMALUKU.COM,-SANANA-Masyarakat nelayan dan penggunaan moda jasa transportasi laut di Kabupaten Kepulauan Sula dan Kabupaten Taliabu Provinsi Maluku Utara diminta waspada terhadap cuaca ekstrem dan gelombang tinggi dalam seminggu kedepan.
Kepala Badan Meteorologi Emalamo Kabupaten Kepulauan Sula Mohamad Riva ketika dikonfirmasi Terasmaluku.com, Rabu (24/2/21) mengatakan, berdasarkan dari hasil analisis atmosfer, BMKG Emalamo melihat angin gradien di sebelah utara ekuator umumnya bertiup dari arah Barat Laut menjuju Timur Laut. Sedangkan di selatan ekuator bertiup dari Barat Daya ke Barat Laut.
“Wilayah Indonesia utara equator umumnya bertiup dari Barat menjuju Utara dengan kecepatan 8 – 25 knot sedangkan di wilayah selatan Indonesia dari Barat Daya, dan Angin yang bergerak dari Barat Laut dengan kecepatan 6 – 30 Knot,”katanya.
Riva mengatakan kecepatan angin tertinggi terpantau saat ini di Laut Jawa, Laut Flores, Laut Banda, Laut Arafuru, Perairan Kepulauan Sermata Leti, Perairan Babar Tanimbar, Perairan Selatan Kepulauan Kai dan Kepulauan Aru, Maluku.
Sedang di Maluku Utara khususnya di Sula dan Taliabu menurutnya, dalam perkiraan BMKG tentang dampak cuaca dalam seminggu kedepan pada umumnya curah hujan berada di kriteria menengah atau kisaran 50 – 150 mm/dasarian.
“Olehnya itu kami dari BMKG Emalamo kembali mengingat untuk warga beberapa wilayah di kepulauan Sula dan Taliabu, perlu diwaspadai, sebab diperkirakan dapat berpotensi Angin Kencang, gelombang tinggi sekitar 1 – 2 meter di utara kepulauan Sula di awal maret 2021 mendatang,” kata Riva.
Riva bilang, selain cuaca ekstrem juga terdapat peningkatan curah hujan seiring dengan awal musim hujan disertai peningkatan pertumbuhan awan konvektif yang berpotensi menjadi pemicu terjadinya bencana hidrometeorologis seperti banjir dan tanah longsor.
Karena itu, Riva minta agar para pengguna jasa transportasi untuk lebih waspada terhadap peningkatan gelombang laut pada jalur pelayaran keluar ke daerah lain maupun menuju kepulauan Sula.
“Untuk bisa mengupdate informasi terkini, masyarakat diimbau terus memperbaharui perkembangan informasi dari BMKG dengan memanfaatkan kanal media sosial infoBMKG, atau langsung menghubungi kantor BMKG terdekat,”pungkasnya. (Tiakoly)