Melihat Hilal, Mahasiswa Geografi STKIP Kie Raha Observasi Langsung di Geofisika Ternate

oleh
oleh
Mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Geografi STKIP Kie Raha mengikuti kegiatan observasi penentuan hilal atau bulan muda dalam menentukan bulan hijriah bersama Staf tenaga kerja Kantor Geofisika Kelas III Ternate di pusat pemantau Geofisika Kecamatan Taduma, Pulau Ternate, Maluku Utara, Minggu (14/3/2021). FOTO : ISTIMEWA

TERASMALUKU.COM,-TERNATE-Mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Geografi STKIP Kie Raha mengikuti kegiatan observasi penentuan hilal atau bulan muda dalam menentukan bulan hijriah bersama Staf tenaga kerja Kantor Geofisika Kelas III Ternate di pusat pemantau Geofisika Kecamatan Taduma, Pulau Ternate, Maluku Utara, Minggu (14/3/2021).

Kegiatan yang diikuti mahasiswa Prodi Geografi semester enam itu dipimpin koordinator lapangan (Korlap), Fahrul Jihat Jahir, mahasiswa semester delapan. Sementara sejumlah staf tenaga ahli Geofisika Kelas III memadu jalannya kegiatan tersebut.

Kepala Stasiun Geofisika Ternate, Andri Wijaya Bidang mengatakan, pengamatan hila yang diajarkan kepada mahasiswa Geografi STKIP baru sekedar materi dan memperkenalkan sejumlah peralatan pengamatan hilal serta bagaimana cara menggunakan peralatan tersebut.

“Sedangkan untuk pengamat masih dalam pemantauan dulu, belum bisa mengamati, tetapi hanya baru proses perkenalan saja, dan mungkin ada perwakilan-perwakilan saja untuk melihat bagaimana proses hilal itu sudah cukup,”katanya.

Dengan terlaksananya kegiatan tersebut, Andri Wijaya sangat mengapresiasi tingkat keingintahuan mahasiswa Geografi STKIP Kie Raha. “Dimana antusias mahasiswa dan semangatnya dalam mengikuti proses kegiatan tersebut sangat baik,”kata Andri tadi malam.

Dia juga mengatakan, BMKG dalam hal ini Stasiun Geofisika Kelas III Ternate akan terus terbuka dalam berbagi ilmu pengetahuan maupun pengalaman. “Apalagi kalau yang hadir dan mendatangi kami adalah mahasiswa seperti halnya mahasiswa Geografi STKIP Kie Raha,”ungkapnya.

Andri Wijaya bilang BMKG selau mendukung dan menerima setiap kegiatan-kegiatan yang dilakukan mahasiswa. Dari sekian lembaga, Kantor Geofisika Ternate memiliki peralatan yang lebih memadai.

“Nah tinggal dari teman-teman apa kajiannya dan tinggal di memanfaatkan dari Mahasiswa, Akademisi dan peneliti maunya bagaimana tanggal kita Combine (menggabungkan) dan hasilnya bisa dimanfaatkan ke masyarakat,”jelasnya.

BACA JUGA :  Basarnas Ambon Hentikan Pencarian Penumpang KM Labobar

Terpisah, Kepala Kelompok Jabatan Fungsional Stasiun Geofisika Ternate, Hermizal, dalam keterangannya mengatakan bahwa sekitar jam 4 : 30 WIT pada Minggu (14/3/2021) pihaknya melakukan tracking pada matahari oleh BMKG bersama mahasiswa Geografi STKIP Kie Raha.

Menurutnya, dalam kegiatan tersebut yang terpenting adalah bagaimana mahasiswa sudah bisa mengetahui cara BMKG melakukan pengamatan hilal untuk menentukan awal bulan hijriah mengunakan teropong hilal.

Hermizal menjelaskan, sebelum melakukan pemantauan, mereka memberikan penjelasan kepada mahasiswa tentang bagaimana cara melakukan pengamatan hilal yang langsung disampaikan Alghani Yullatifah, S.Tr bagian PMG tingkat Ahli Pengamat Meteorologi dan Geofisika Ternate.

Kegiatan tersebut berlangsung selama beberapa jam. Dimulai pada jam 4 sampai jam jam 6 sore dengan materi pengantar tentang ilmu falakiyah atau astronomi tentang perlintasan bulan yang berkaitan dengan sistem penanggalan bulan Komariyah atau bulan Islam.

“Kami BMKG berharap, dengan dilaksanakan kegiatan ini mereka bisa cepat lebih mengenal bulan bulan Islam, mengenal hila itu apa, beginilah cara BMKG melihat hilal,”tutup Hermizal.

Ketua Prodi Pendidikan Geografi STKIP Kie Raha, Alwi La Masinu, M.T ketika dikonfirmasi terpisah melalui sambungan aplikasi tukar pesan WhatsApp Minggu malam menjelaskan, observasi melihat hilal yang dilakukan mahasiswanya di Geofisika tersebut dengan tujuan untuk pengembangan pada mata kuliah Kosmografi.

Hal ini karena secara teori dari mata kuliah Kosmografi telah di ajarkan kepada mahasiswa salah satu diantaranya adalah peredaran Bulan dalam mengelilingi Bumi, dan Bumi dengan Bulan dalam mengelilingi Matahari,”jelas Alwi La Masinu.

Menurutnya, kegiatan Geofisika untuk observasi hilal dan melibatkan mahasiswa Geografi semester 6 sebagai momen yang istimewa sehingga mahasiswa geografi dapat mengenali tentang penggunaan dan fungsi dari alat tropong dalam observasi penentuan awal bulan Hijriah dan awal bulan Ramadan.

BACA JUGA :  Tiga Calon Anggota Bawaslu di Maluku Ditipu Oknum Mengatasnamakan Timsel

“Saya atas nama ketua Prodi Geografi STKIP Kie Rah sangat mengucapkan terima kasih kepada kepala Stasiun Geofisika Andri Wijaya Bidang M.Si dan Para stafnya yang telah bersedia menerima dan membimbing mahasiswa Geografi dalam observasi atau pengamatan hilal di Kelurahan Taduma,”kata Alwi menghiri percakapan singkat.

Sementara Korlap mahasiswa Fahrul Jihat Jahir mengaku, kegiatan observasi pengamatan rukia hilal sangat bermanfaat bagi mahasiswa, apalagi mahasiswa geografi yang mempelajari tentang ilmu astronomi.

Selain itu, ini juga bisa menamba pengetahuan dan bahkan mahasiswa juga mampu mewujudkan salah satu tridharma perguruan tinggi dalam hal ini Prodi Geografi STKIP yakni belajar sambil meneliti atau dalam basa Inggris “Learning By Risert”.

“Jika apa yang dipelajari dan dikembangkan hari ini, maka apa yang didapat bisa menjadi manfaat bagi diri sendiri maupun masyarakat secara umum. Kami  mahasiswa sangat bersemangat saat melakukan pengamatan hilal, karena hal ini bagi teman-teman kegiatan seperti ini jarang sekali mereka dapat dan belum tentu dilakukan oleh mahasiswa lain,” katanya. (Tiakoly)