Jangan Takut Datang ke Tanah Papua

oleh
oleh
Artis Ari Sihasale dan isterinya Nia Zulkarnaen (ANTARA/Evarianus Supar)

Selama mengunjungi empat kluster penyelenggara PON XX Papua, tim Alenia’s Journey Uncover Papua tidak saja melakukan pengambilan gambar semua arena yang akan menghelat pertandingan dari berbagai cabang olahraga saat PON XX, tetapi juga mewawancarai para tokoh dan semua lapisan masyarakat Papua tentang kesiapan mereka menyambut para atlet dan ofisial serta tamu-tamu dari 33 provinsi seluruh Indonesia yang akan datang ke Papua mulai September dan Oktober nanti.

Tujuan utama Uncover Papua road to PON untuk memberikan gambaran kepada saudara-saudara di seluruh Indonesia bahwa Papua sudah siap dan akan menjadi tuan rumah yang sangat luar biasa saat PON nanti.

Melalui program yang ditayangkan di Metro TV mulai Juli sampai September nanti selama 12 episode (setiap Sabtu), tim Ari akan mempromosikan Papua dengan berbagai keunggulannya.

“Karena itu, jangan takut datang ke Papua. Keamanan terjamin, hotel-hotel terjamin, makanan tersedia, apa yang harus dikhawatirkan. Semua sudah siap,” kata Artis berdarah Ambon kelahiran Tembagapura, Mimika itu.

Timika paling siap

Dari empat kluster penyelenggara PON XX Papua, kluster Kabupaten Mimika dinilai paling siap, dimana hampir semua arena pertandingan sudah selesai dibangun.

Timnya sudah datang dan melihat Mimika Sport Complex yang menjadi arena pertandingan cabang atletik dan basket, arena panjat tebing, arena futsal dan bola tangan, arena biliard, juga Graha Eme Neme Yauware untuk arena pertandingan judo dan tarung drajat, semuanya sudah siap 100 persen.

Hotel-hotel dan restoran di Timika pun sudah sangat siap. Jadi, kontingen dari daerah manapun yang mau datang ke Papua tidak perlu takut, Papua bukan lagi hutan belantara, tapi sudah maju seperti daerah lainnya di Indonesia.

BACA JUGA :  Anggota DPRD SBB Minim Ucapan Selamat Pesparawi Tingkat Provinsi

Masyarakat terlibat

Ari mengajak seluruh lapisan masyarakat Papua untuk bersama-sama mendukung kesuksesan penyelenggaraan PON XX.

Menurut dia, fasilitas stadion dan arena megah dan mentereng yang dibangun di Papua tidak ada faedahnya jika masyarakat setempat tidak ikut merasakan dan terlibat penuh menyambut PON, entah sebagai bagian dari panitia, relawan, pelaku UMKM yang menyediakan berbagai aksesoris dan cinderamata, seni ukiran, tari-tarian, dan berbagai jasa layanan lainnya.

“Mari dukung PON XX Papua sebagai kebanggaan orang Papua. Kapan lagi PON bisa diadakan di Papua. Ini sejarah. Masyarakat Papua harus bangga bahwa PON bisa diselenggarakan di Papua, termasuk di Mimika. Tidak semua daerah bisa menyelenggarakan kegiatan sebesar ini,” ajak Ari.

No More Posts Available.

No more pages to load.