TERASMALUKU.COM, AMBON, – PLN Unit Wilayah Induk Maluku dan Maluku Utara berikan penjelasan perihal aksi unjuk rasa sejumlah pemuda asal Seram Selatan pada Senin (26/4/2021).
PLN mengakui adanya pemadaman selama beberapa waktu lalu. Itu lantaran adanya pemeliharaan jaringan akibat cuaca ekstrim, serta belum beroperasinya mesin pembangkit Tehoru. Alhasil suplai listrik ke wilayah itu diambil dari Masohi.
“Kami akui beberapa bulan lalu itu terjadi ekstrim cuaca jadi jaringan sistem 20 kV terganggu. Terganggu oleh pohon yang tertimpa dan lain lain. Kami upayakan perbaikan,” terang Manager Komunikasi PLN UWI, Ramli Malawat.
Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan petugas PLN di Seram dan telah bikin perbaikan dan pemeliharaan mesin di beberapa tempat. Ramly pun membenarkan untuk suplai energi listrik di Tehoru, diambil dari pembangkit yang ada di Masohi. Dari cadangan daya surplus. ”
Kami mengakui terjadi pemadaman bergilir. Dulu Tehoru operasi sendiri namun ada gangguan mesin karena faktor alam sehingga tidak berfungsi. Maka secara exciting management kami putuskan suplai dari Masohi,” Lanjut dia.
Dia mengaku tidak dapat menjamin kondisi ini, semua bergantung dari kondisi cuaca. Untuk itu dia meminta kerelaan dari warga agar pohon pohon yang melintas di atas kabel dapat dipotong atau pemangkasan sebagian ranting. Dengan begitu ketika ada hujan dan angin, ranting tidak jatuh dan mengenai kabel listrik.
“Kami lakukan pangkas pohon dan minta padam lampu sebentar. Himbauan kami, kami minta keikhlasan masyarakt dan dukungan stakeholder agar bisa dipangkas,” Pungkas Ramli. (PRISKA BIRAHY)