Reaksi OKP Cipayung Atas Penyebaran Video Gubernur Maluku Di Medsos

oleh
oleh

TERASMALUKU.COM,-AMBON-Pengurus OKP Cipayung meminta aparat kepolisian menangkap penyebar video Gubernur Maluku Murad Ismail di media sosial. Mereka nilai penyebaran video tersebut sengaja untuk merusak nama baik dan citra Gubernur Maluku.

Apalagi peristiwanya berlangsung sejak 2019 dan baru diposting awal Mei 2021. Dalam video tersebut Gubernur terlibat perang mulut dengan seorang wanita staf protokol Istana Presiden saat kunjungan Presiden Jokowi di Ambon tahun 2019 untuk melihat korban gempa Maluku.

“Kita dari pengurus Cipayung meminta Polda Maluku untuk dapat menangkap orang yang sengaja menyebar video Gubernur Maluku. Karena itu merusak nama baik Gebernur, peristiwa sudah sejak 2019 lalu kenapa baru saat ini disebarkan di media sosial,” kata Kabid Riset dan Keilmuan DPD IMM Maluku, Abu Bakar Mahu didampingi pengurus OKP Cipayung lainnya saat konferensi pers bersama di Ambon, Jumat (7/5/2021).

Dia juga meminta elemen masyarakat Maluku jangan terprovokasi dengan isu-isu mengatasnamakan pimpinan OKP yang tidak mempunyai keabsahan dan terindikasi ditunggangi kepentingan tertentu.

“Pengurus OKP dan LSM akan mengawal semua kebijakan Pemerintah Provinsi Maluku dan melawan gerakan dugaan merusak nama baik dan citra Gubernur Maluku,” katanya.

Dia mengaku, mereka juga mendukung kemaslahatan dan kesejahteraan masyarakat Maluku lewat kebijakan Pemprov guna memajukan daerah baik pasca dilantik hingga ke depannya untuk kemajuan Maluku.

“Kami mengajak semua OKP Cipayung, LSM dan semua elemen masyarakat untuk lebih profesional dalam menyikapi setiap permasalahan dan berfikir ke arah yang lebih konstruktif,” ujarnya.

Dia menambahkan, pihaknya juga menyesali pernyataan sikap oleh aliansi OKP Kota Ambon. Karena mereka menilai penggunaan nama ketua umum lembaga institusi ilegal serta caca terhadap prosedural organisasi. (ALFIAN)

BACA JUGA :  Peduli Warga Terdampak Covid 19, Anggota Fraksi PKS Bagi 1.000 Paket Sembako di Ambon

No More Posts Available.

No more pages to load.