TERASMALUKU.COM,AMBON, – Hingga kini para pedagang di Gedung Putih Pasar Mardika Ambon menunggu undian pemkot. Sementara Sekretaris Kota Ambon telah menerbitkan tiga kali surat pengosongan.
Kondisi gedung putih masih ditempati pedagang. Sebagian memang terlihat mengemasi barang-barang dan bersiap pindah. Namun mereka tetap bertahan sampai adanya undian.
Hajah Pia, salah seorang pedagang menjelaskan dia dan pedagang lain siap pindah. Hanya saja mereka belum mendapat nomor undian untuk menempati los baru sementara.
“Tinggal tunggu undian saja. Katong sampai sekarang belum ada nomor. Katorang mau dukung pemerintah, siap. Tapi belum ada undian. Kita tetap di sini. Ada undian baru keluar,” tegas Hajah Pia, salah seorang pedagang pakaian di Gedung Putih saat bertemu Terasmaluku.com pada Senin siang (31/5/2021).
Selain menunggu nomor undian problem lain yang tengah dihadapai adalah jumlah pedagang. Hingga siang tadi (3/5/2021), mereka belum menerima kejelasan jumlah pedagang yang akan menempati pasar terapung.
Pasar itu difungsikan untuk menampung sementara pedagang pasar mardika termasuk yang dari gedung putih.
Dalam rapat bersama DPRD Kota Ambon dan pihak disperindag, telah disepakati akan ada 270 pedagang yang terhimpun dala IPPMA menempati los pasar terapung. Pia bersama ketua IPPMA kepada wartawan menegaskan, hal itu telah disetujui.
“Katong semua sudah ketemu dengan dinas dan DPRD kota. Katong toleransilah, kasih 270 kios saja di pasar apung. Aslinya katong ada 599 di IPPMA,” ujar Pia bersama ketua IPPMA pada kesempatan itu.
Jika ditotal ada 700an pedagang di gedung putih. Jumlah itu termasuk dengan pengusaha salon. Hanya 599 yang tergabung di IPMI. Dari jumlah itu mereka telah berembuk dan disepakati DPRD untuk menempati hanya 270 lapak dari total 336 lapak yang disediakan pemerintah kota.
“Katong hanya mau bantu pemerintah, jadi katong minta 270 saja. Tapi ini dong (dinas perdagangan dan perindusterian) pangkas-pangkas terus. Kan kita sudah sepakat 270,” tegasnya.
Hingga hari ini, belum ada kejelasan soal undian dan jumlah. Lela, pedagang pakaian di gedung putih pun membenarkan itu. Mereka masih menunggu kabar pemkot Ambon. Sementara beberapa rekan pedagang ada yang telah mengemasi barang jualan.
“Sebagian sudah beres-beres toko. Tapi katong seng mau keluar sampai ada nomor undian dan kepastian jumlah. Katong mau 270 orang sesuai kesepakatan,” imbuh dia.
Para pedagang pun telah menerima surat pengosongan yang ketiga dari pemkot yang ditanda tangani sekretaris Kota AMbon, A.G. Latuheru. Pertama pada 21 Mei, 27 Mei dan terkahir 31 Mei 2021. Isinya meminta pedagang meninggalkan kios dan menuju kios baru sesuai nomor undian. Paling lambat tanggal 3 Mei 2021.
Di akhir surat juga tertera penegasan bagi pedagang yang tidak mematuhi isi surat maka akan ditindak tegas. (PRISKA BIRAHY)