TERASMALUKU.COM,-BULA-Seorang Warga Negara Asing (WNA) asal China diisolasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bula Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT).
Pria itu diketahui bernama Cao Changqin. Cao baru tiba di Kota Bula, Ibukota Kabupaten SBT pada Minggu (4/4/2021).
Cao adalah seorang investor atau surveyor. Namun belum diketahui pasti dia bekerja di perusahaan mana.
Informasi yang diterima Terasmaluku.com, WNA China ini tinggal di Desa Administratif Kampung Gorom, Kecamatan Bula.
WNA China itu memeriksa kondisi kesehatannya di RSUD Bula Selasa (6/7/2021) atau dua hari setibanya di Kota Bula. Cao datang ke RSUD dengan keluhan demam, flu, dan batuk.
Namun setelah dilakukan swab antigen ternyata Cao terkonfirmasi positif Covid-19. Cao pun menjalani isolasi mandiri di RSUD Bula.
Terkait ini, Ketua DPRD Kabupaten SBT, Noaf Rumauw, mendesak Satuan Gugus Tugas (Satgas) Covid-19 cepat memperketat penjagaan setiap pintu masuk dari berbagai daerah ke SBT.
“Sebagai Ketua DPRD SBT, saya mendesak Satgas Covid-19 harus proaktif melakukan penjagaan ketat di beberapa pintu masuk ke Kabupaten SBT. Terutama di Bandara Kufar. Karena diketahui, satu WNA ini datang ke SBT melalui jalur udara,” kata Noaf Rumauw kepada wartawan Jumat, (9/7/2021) malam.
Atas nama lembaga, dirinya mengharapkan keseriusan kinerja Satgas Covid-19 Kabupaten SBT. Jangan sampai, terpapar kasus, baru mulai melakukan pencegahan.
Noaf mengatakan tim sudah seharusnya memperketat penjagaan di semua penjuru pintu masuk Kabupaten SBT. Apalagi Kota Bula dan wilayah SBT zona hijau Covid-19.
“Sekali lagi, sebagai Ketua DPRD saya mendesak Satgas Covid-19 untuk segara melakukan penyekatan pada beberapa wilayah. Terutama bagi warga yang datang dari Ambon tembus Masohi langsung ke Bula. Pintu masuk ke SBT itu harus diperketat penjagaan. Serta pintu masuk transportasi udara di Bandara Kufar,” tegas Noaf.
Politisi PKS ini juga mengingatkan PT. Citik dan PT. Carlez, perusahan minyak di Bula agar di masa pendemi covid-19 ini, jangan dulu mendatang tenaga kerja dari luar.
“Untuk perusahaan PT. Citik dan PT.Karlez di perketat. Karena mereka banyak tenaga kerja dari China. Tim Covid-19 bergerak cepat, jangan sampai ada kasus, baru bergerak.” tutupnya. (Sofyan).