Selain itu kata dia, Mobile PCR yang sudah dimiliki Maluku bantuan dari Kemenetrian Kesehatan beberapa bulan lalu juga direncanakan akan dioperasikan untuk membantu pemeriksaan sampel atau spesimen swab.
Karena sejak tiba di Maluku hingga saat Juli 2021 ini, Mobile PCR itu belum dioperasionalkan. Penyebabnya belum ada tenaga teknis.
“Ada memang (Mobile PCR), kita sudah diskusikan itu tapi belum tahu kapan dioperasionalkan karena membutuhkan tenaga pemeriksa, ada mobil ada alat tapi kalau tenaga juga terbatas ya susah juga. Rencananya akan dioperasionalkan hanya ditentukan dulu titik lokasinya dimana dan tenaga teknisnya. Ini sudah dibicarakan dengan Plt Kadis Kesehatan Provinsi Maluku dan BTKL,”tandasnya. (Ruzady)