TERASMALUKU.COM, AMBON, – Pedagang pasar Apung desak Walikota Ambon Richard Louhenapessy turun dan melihat kondisi tempat mereka berjualan. Hingga hari ini pedagang pasar Apung pindahan Gedung Putih Pasar Mardika belum bisa berjualan dengan baik.
Ada sejumlah perbaikan fisik bangunan yang tak kunjung rampung. Suplai listrik seperti yang dijanjikan pemerintah kota juga belum teraliri di pasar.
Sementara kepindahan mereka diharapkan segera mendenyutkan kembali ekonomi yang terseok-seok hampir dua tahun.
Sesuai janji pemerintah kota usai ada tekanan dari DPRD Kota Ambon, listrik di kios akan dipenuhi Pemkot Ambon.
Pia pedagang pasar mengaku dia dan pedagang lain telah menunggu janji itu. Pasalnya 330 lapak gelap. Belum lagi lorong pasar yang tidak terpapar cahaya dari luar.
“Katong sebagian belum jualan, belum ada lampu. Kita sudah coba buka toko tapi tidak ada pembeli. Katanya sudah bilang PLN tapi harus 100 meter, nah kita belum sampai,” ujar Pia kepada wartawan Sabtu (7/8/2021).
Menurutnya untuk bisa memasukan aliran listrik, panjang instalasi yang harus terpasang sekitar 100 meter. Sementara yang ada saat ini, belum mencukupi.
Saat ini mereka juga tengah berupaya memperbaiki talang dan sejumlah kebocoran.
“Katong mengadu ke pengembang jua dong cari untung. Terakhir ketemu ibu sekdis perdagangan juga antua bantu sesuai kapasitas. Katong minta pak walikota turun dan lihat katong pung nasib. Sekarang mau patungan satu pedagang 50 ribu saja susah,” Keluhan Ongen pedagang lain di situ.
Dia memaklumi ada pedagang yang belum bisa ikut patungan lantaran kesulitan keuangan. Hampir dua tahun tak ada kejelasan, setelah pindah harapan bisa segera berjualan pupus. Pedagang juga dibebani untuk perbaikan kios yang lebih dari Rp 5 juta.
Info yang beredar di kalangan pedagang bahkan akan dibangun lapak di sisi depan Pasar Apung saat ini.
Mereka khawatir pembangunan itu akan memastikan usaha mereka mengingat posisi pasar saat ini yang terhalang tenda tenda pedagang sayur dan bawang. Tak ada pembeli yang datang. (PRISKA BIRAHY)