TERASMALUKU.COM,-AMBON-Ketua DPRD Maluku Lucky Wattimury meminta Gubernur Maluku Murad Ismail cepat memerlakukan harga swab PCR terbaru di wilayah Maluku sesuai perintah Presiden Joko Widodo.
Harga PCR di sejumlah rumah sakit dan layananan kesehatan lainnya di Kota Ambon sebelumnya sebesar Rp 1.600.000 untuk hasil tes sehari.
Namun perintah Presiden harga swab PCR harus berkisar Rp 450.000, hingga Rp 550.000, dengan hasil tes serai.
“Untuk itu DPRD Maluku berharap agar Gubernur Maluku, Murad Ismail segera memberlakukannya (harga PCR diturunkan) secara cepat sebab langkah ini sangat penting untuk menolong masyarakat dalam melaksanakan berbagai aktivitasnya,” kata Lucky kepada wartawan, Jumat (20/8/2021).
Lucky meminta rumah sakit dan fasilitas kesehatan yang melayani swab PCR untuk menurunkan harga sesuai perintah Presiden.
Pemeritah Provinsi Maluku juga diminta melakukan pegawasan terhadap rumah sakit dan fasilitas kesehatan lain yang melayani swab PCR.
Lucky minta jika masih ada yang belum turunkan harga swab PCR, maka pemerintah harus memberikan sanksi tegas.
Lucky optimis kalau penyebaran COVID-19 bisa diatasi lewat berbagai langkah yang dilakukan pemerintah daerah, baik dari tingkat provinsi hingga kabupaten maupun kota.
“Soal penanganan COVID-19 di Maluku, kami yakin bila pemerintah daerah akan melakukan yang terbaik untuk masyarakat di daerah ini,” jelasnya.
Menurut dia, pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) sejak beberapa pekan lalu hingga hari ini menyebabkan jumlah pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19 semakin menurun.
Begitu pula pasien sembuh semakin bertambah, dan yang meninggal dunia terus berkurang.
“Kondisi ini membuktikan kalau kebijakan yang dibuat sudah tepat serta didukung dengan kesadaran masyarakat yang semakin baik, sehingga DPRD Maluku berharap agar pemda melalui Satgas Penanganan COVID-19 selalu berkoordinasi dengan pemerintah dan Satgas kabupaten/kota, sehingga penanganannya bisa dilakukan secara baik,” ujar Lucky.
Sementara itu Gubernur Maluku Murad Ismail mengatakan, pemerintah terus meningkatkan jumlah penerima vaksinasi COVID -19 melalui rumah sakit, Puskesmas, dan dibantu TNI-POLRI, serta pemangku kepentingan lainnya.
“Vaksinasi ini dilakukan, sebagai sarana untuk menciptakan kekebalan kelompok di Indonesia,” tandasnya.
Pewarta : Daniel Leonard/Antara
Editor : Alex Sariwating