Keresahan Lain Sopir dan Permintaan Tambahan SPBU yang Layani PLK

oleh
oleh
Sopir Angkot di Kota Ambon berunjukrasa menuntut kenaikan tarif angkot di depan Kantor DPRD Kota Ambon, Kamis (26/8/2021). FOTO : ISTIMEWA

TERASMALUKU.COM, AMBON, – Unjuk rasa sopir angkot di Kota Ambon berujung pada kebijakan kenaikan tarif angkutan umum mulai 7 September mendatang.

Tak hanya itu para sopir juga meminta agar ada penambahan stasiun pengisian bahan bakar. Tidak hanya di dua SPBU tapi menajdi tiga.

Febrian, sopir angkot jalur Passo salah satu yang ikut unjuk rasa siang tadi. Dia menyatakan rasa keberatan selama ini hanya ada dua SPBU yang melayani pengisian BBM subsidi.

“Yang katong sopir angkot tuntut itu adalah tambah pompa (SPBU) tambah 3. Katong rasa stengah mati antri panjang. Seng tau mau mancari penumpang ka mau antri isi bensin,” ungkap Febrian kepada wartawan di pangkalan angkot Passo, Kamis (26/8/2022).

Dia juga mengkhawatirkan akan naiknya tarif angkutan pada 7 September mendatang. Yakni mengenai uang setor. Tarif angkot Ambon- Passo saat ini adalah Rp. 4.000. Dia memprediksi kenaikan nanti antara Rp. 4.500 – Rp 5.000 per penumpang.

Dalam sehari Ian biasanya menyetor kepada pemilik angkutan sebesar Rp 200.000. Itu berlaku dalam kondisi sepi maupun ramai.

“Yah kalau pas sepi beta cuman bisa bawa pulang Rp 50.000 ada yang seng sama sekali. Tapi bagaimana kalau mau naik katong iko saja,” Lanjut Febrian.

Keluhan itu pun yang diterima anggota Komisi II DPRD Kota Ambon juga Dinas Perhubungan.

“Mulai 7 September 2021, akan diberlakukan tarif angkot terbaru menyusul kenaikan harga BBM Pertalite khusus atau PLK,” ujar Kadishub Kota Ambon Robby Sapulette saat menemui para sopir Angkot di ruang paripurna DPRD Kota Ambon, Kamis (26/8/2021) siang.

Di lain sisi Dishub Kota Ambon menilai kenaikan tarif angkutan menyusul kenaikan harga BBM PLK itu punya pengaruh baik pada kesejahteraan sopir.

BACA JUGA :  Dinas Perikanan Kota Tual Gelar Bazar Ikan Murah

Namun naik turunnya harga itu belum ada persetujuan dari pertamina. Hingga Kamis siang, Komisi II DPRD belum menemui pertamina.

Akan ada pemanggilan untuk menanyakan mengenai harga BBM juga ketersediaan BBM PLK di kota bagi para sopir. (PRISKA BIRAHY)

No More Posts Available.

No more pages to load.