“Ini dimaksudkan agar industri rumput laut berkelanjutan, butuh dukungan suplai produksi rumput laut dari wilayah sekitarnya diantaranya Kepulauan Aru, Kepulauan Tanimbar maupun MBD itu kit akembangkan sentra-sentra budidaya rumput laut untuk nantinya bisa mensuplai produksi rumput laut ke pabrik industri rumput laut di Uf itu supaya dia berkelanjutan,”jelasnya.
Kemudian, dukungan selanjutnya adalah inovasi lewat kultur jaringan untuk hasilkan bibit rumput laut unggul yang benihnya asli dari Maluku atau lokal seperti dari Malra, Kepulauan Tanimbar maupun MBD.
Ini dilakukan karena selama ini bibit rumput laut diambil dari luar Maluku tepatnya dari Lampung yang kemudian dikembangkan di Maluku.
“Bibit rumput laut itu nanti klonnya kita ambil dari daerah-daerah itu kita seleksi kita cari bibit unggul dari klon perairan Maluku ini baru kita proses lewat kultur jaringan untuk dapatkan bibit unggul yang asli Maluku,”sebutnya.
“Jadi itu bentuk dukungan dari Pemprov Maluku terhadap kebijakan pemerintah pusat sekaligus merespon permintaan dari Bupati Maluku Tenggara,”tandasnya.
Dengan pengembangan industri rumput laut di Malra ini, diharapkan dapat meningkatkan perekonomian disana. “Insya Allah akan berikan dampak besar bagi para pembudidaya di Maluku khususnya di Maluku Tenggara dan sekaitarnya,”pungkasnya. (Ruzady)