Sentra Produksi Beras, Kabupaten SBB Kini Tingkatkan Produksi

oleh
oleh
Panen padi bersama di Desa Gemba Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku. (ANTARA/John Soplanit)

TERASMALUKU.COM,-AMBON-Pemerintah Kabupaten Seran Bagian Barat (SBB) menyatakan akan terus meningkatkan produksi padi di areal persawahan untuk menjadikan daerah itu sebagai daerah sentra produksi beras di Provinsi Maluku pada masa yang akan datang.

“Karena itu kita akan memperluas lahan bagi petani yang belum punya garapan. Ini sangat penting sehingga ke depan bisa meningkatkan perekonomian di  daerah setempat,” kata Bupati SBB Timotius Akerina saat panen padi bersama Bank Indonesia Perwakilan Maluku, di Desa Gemba Kecamatan Kairatu, Kabupaten SBB, Rabu (13/10/2021) petang.

Turut hadir dalam panen bersama itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Maluku Noviarsano Manullang.

Timotius menjelaskan panen yang dilakukan kali ini sangat menggembirakan, sebab ada peningkatan produksi dari panen pertama hanya menghasilkan  lima ton beras per hektare (Ha), kini meningkat menjadi 10 ton.

Desa Gemba menjadi salah satu sentra produksi padi di SBB, dan saat ini sedang panen pada persawahan seluas dua Ha. Sedangkan luas areal persawahan di SBB yang tersedia kini sekitar 625 Ha.

Timotius mengatakan pemerintah daerah sangat berharap pada kemitraan yang dibangun antara pemerintah kabupaten dengan Bank Indonesia Provinsi Maluku maupun Bulog Maluku untuk membantu peningkatan produksi dan pemasaran beras dari SBB.

Dengan terjadi peningkatan produksi, lanjutnya, maka dengan otomatis perekonomian di Kabupaten SBB akan terus membaik hingga ke level petani, nelayan, dan juga para pedagang di pedesaan maupun di tingkat kecamatan.

“Arahnya untuk bagaimana kita bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat, yang didalamnya  kita perlu bantuan – bantuan terutama dari BI baik dalam bentuk modal maupun alat-alat pertanian dan juga bantuan bagi para nelayan,” ujarnya.

Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Maluku Noviarsano Manullang, mengatakan kegiatan tersebut juga dalam rangka mendukung tugas pokok Bank Indonesia untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai tukar rupiah yang dijabarkan dalam dua aspek yaiti inflasi dan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing.

BACA JUGA :  Gubernur Minta ASN di Maluku Jangan Hanya Berpikir di Dalam Kotak

Salah satu langka nyata dari BI dalam mengimplementasi kebijakannya adalah melalui program pengembanfan UMKM, yang salah satunya adalah program pengendaluan inflasi yang dilakukan dengan menjaga ketahanan pangan.

“Kami juga mengundang Bulog Maluku untuk hadir pada acara panen bersama yang dilaksanakan hari agar bisa melihat sekaligus bagaimana caranya hasil panen bisa digarap oleh Bulog ke depan, dan tidak tertutup kemungkinan kita juga mencari dari sektor swasta,” katanya.

Menurut dia, BI Maluku melihat dalam jangka panjang bahwa Kota Ambon tidak bisa terus menyuplai kebutuhan pokok dari provinsi lain terutama sayur-sayuran. “Kita akan mencoba mendorong untuk para petani juga menggarap selain beras,” ujarnya.

Ketua Gabungan kelompok tani (Gapoktan) Desa Waimital Junaidi mengatakan, sawah tersebut mendapat bantuan dari kerja sama Pemda dengan BI Maluku, dan kini ada 19 kelompok dengan jumlah petani sebanyak 500 orang yang menggarapnya.

Sedangkan kegiatan panen bersama tersebut berada di atas lahan kelompok Serimulyo dengan anggota 50 orang.

Pewarta : Jimmy Ayal
Editor : Febrianto Budi Anggoro

No More Posts Available.

No more pages to load.