TERASMALUKU.COM,-AMBON-Kepala BNPB, Letjen TNI Ganip Warsito menyampaikan sejumlah point penting pada puncak peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Tahun 2021.
Peringatan Bulan PRB Tahun 2021 ini dilangsungkan di Ambon, Maluku selaku tuan rumah.
Dikatakan Warsito, Bulan PRB telah menjadi agenda nasional yang dilaksanakan setiap tahun dan menjadi penguatan sarana untuk mensosialisasikan kegiatan dan konsepsi mengenai pengurangan risiko rencana oleh multipihak.
“Tujuannya membangun kesadaran bersama, membangun dialog dan mengembangkan jejaring antara pelaku pengurangan risiko bencana serta menjadi ajang pembelajaran bagi pelaku penanggulangan bencana di seluruh Indonesia,”kata Warsito pada acara puncak peringatan Bulan PRB Tahun 2021 di The Natsepa Hotel and Resort, Desa Suli, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, Pulau Ambon, Rabu (20/10/2021).
Pada kesempatan tersebut, warsito mengajak semua pihak untuk bahu membahu dan gotong royong melakukan langkah-langkah penting.
Antara lain mengidentifikasi potensi ancaman bahaya hidrometeorologi. “Sebagaimana kita ketahui dari BMKG memperkirakan 3 bulan kedepan akan terjadi peningkatan curah hujan di Indonesia,”ingatnya.
Selain itu, Warsito juga berpesan agar koordinasi kesiapsiagaan dalam rangka berbagi peran dan menyiapkan sumber daya juga patut dilakukan disamping siapkan rencana kontigensi dan laksanakan gladi dan simulasi dengan melibatkan seluruh stakholder.
Tidak hanya itu saja, sosialisasi kepada masyarakat mengenai kesiapsiagaan menyangkut apa yang harus dilakukan sehingga dapat selamat bila terjadi bencana adalah hal wajib yang perlu dilakukan.
“Saya yakin semua yang hadir disini adalah orang-orang yang sangat berkomitmen dalam pengurangan risiko bencana karena saya melihat sendiri diskusi-diskusi yang diselenggarakan telah berlangsung dengan sangat produktif dan kegiatan – kegiatan dalam PRB ini telah implementatif juga dilaksanakan dengan sangat baik,”tuturnya.
Gubernur Maluku, Murad Ismail mengatakan kerjasama dan kolaborasi semua pihak baik BNPB, BPBD maupun kementerian/lembaga terkait harus terus terjaga demi penanggulangan bencana yang maksimal.
Apalagi banyak tugas dan panggilan kemanusiaan yang harus diemban bersama dengan mengacu pada kerangka aksi pengurangan risiko bencana.
“Oleh sebab itu mari kita kenali karakteristik bencana memaksimalkan tata kelola dan manajemen serta berinvestasi dalam pengurangan risiko bencana dalam menjaga wilayah Indonesia khususnya Provinsi Maluku,”tandasnya.
Plt Kepala Pusat Data dan Informasi Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan peringatan Bulan PRB ini tidak hanya untuk satu jenis bencana tetapi keseluruhan jenis. “Di Ambon ada banjir ada longsor, kita masih ingat bulan lalu ada banjir di Ambon. Jadi sebenarnya dari rangkaian kegiatan PRB ini sudah dilakukan sejak awal bulan mulai dari 13 Oktober karena saat itu adalah hari pengurangan risiko bencana dunia, ini sudah berjalan yang sebenarnya tidak hanya dilakukan di Kota Ambon tetapi di seluruh kabupaten kota di Maluku,”jelasnya saat diwawancarai wartawan.
Harapannya, melalui peringatan Bulan PRB ini jadi momentum untuk mereminder atau pengingat agar kapan pun harus siap untuk menghadapi bencana.
“Karena kadang awareness (kesadaran), kesiapsiagaan kita bisa turun atau naik. Kalau ada bencana, sesaat setelahnya baru naik, begitu juga waktu berjalan ini bisa turun. Nah ini bagian untuk menjaga kesiap siagaan itu agar awareness kita, kesiapsiagaan kita dan kesiapan kita tetap terjaga untuk menghadapi bencana kapan saja,”imbuhnya.
Apalagi proses untuk menuju masyarakat tangguh bencana itu tidak bisa dengan satu program. Bulan PRB ini hanya satu momentum, tetapi proses menuju suatu ketangguhan itu seumur hidup.
“Ini juga kita turunkan ke generasi berikutnya. Secara individu, komunitas dan institusi. Individu adalah diri sendiri, komunitas mulai dari keluarga, dan tetangga dan desa, sedangkan institusi adalah pemerintah mulai dari provinsi, kabupaten dan kota dan nasional. Dan kami di nasional juga terus berproses untuk terus meningkatkan kemampuan kita dalam mendukung pemerintah daerah dalam meningkatkan ketangguhan,”tandasnya.
Peringatan Bulan PRB Tahun 2022 atau tahun depan akan dilangsungkan di Kalimantan Timur yang ditandai dengan penyerahan pataka Bulan PRB dari Gubernur Maluku kepada Kepala BNPB dan dilanjutkan diserahkan kepada wakil Gubernur Kalimantan Timur, Hadi Mulyadi setelah sebelumnya dilaunching fitur terbaru aplikasi inaRISK dan Tangguh Award.
Sebelum acara closing ceremony, Kepala BNPB didampingi Gubernur Maluku, Murad Ismail juga ambil bagian dalam kegiatan penanaman pohon dalam rangka memperkuat mitigasi bencana berbasis vegetasi dan meluncurkan Gerakan Mobil Masker untuk Masyarakat di Kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN), Kota Ambon, Rabu siang.
Gerakan mobil masker yang menurunkan 10 armada ini menyasar tempat-tempat yang memiliki potensi timbulnya kerumunan. Adapun lokasi yang dituju adalah Kecamatan Nusaniwe, Kecamatan Sirimau, Kecamatan Baguala, dan Kecamatan Teluk Ambon. 322.000 masker dibagikan hari ini kepada masyarakat dari total 500.000 masker yang akan dikirimkan dan didistribusi secara bertahap.
Selama pelaksanaannya, BNPB melibatkan seluruh unsur terkait di daerah seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Palang Merah Indonesia (PMI), Dinas Sosial Provinsi Maluku, dan relawan dari berbagai organisasi. (Ruzady)