Pembantaian Laha, Kejamnya Militer Jepang Terhadap Tawanan Tentara Australia di Ambon

oleh
oleh
Mayat 71 tentara Australia dibungukus di dalam selimut. Mereka terbunuh oleh militer Jepang di Laha, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon, Provinsi Maluku pada masa Perang Dunia II. (Balai Arkeologi Maluku)

TERASMALUKU.COM,-AMBON-Eksekusi mati 229 tawanan tentara Austalia dan tentara Sekutu lainnya oleh militer Jepang yang dikenal dengan “Pembantaian Laha” merupakan salah satu peristiwa kejam yang pernah terjadi di Kota Ambon pada masa Perang Dunia II.

“Salah satu bentuk kekejaman yang terjadi pada Perang Dunia Kedua di Ambon adalah peristiwa yang dikenal dengan nama Pembantaian Laha,” kata Arkeolog Andre Huwae dari Balai Arkeologi Maluku di Ambon, Kamis (28/10/2021).

BACA JUGA : Panglima TNI Terima Penghormatan Dari Australia

Peneliti sejarah kolonial itu mengatakan Pembantaian Laha menjadi peristiwa penting dalam catatan kekejaman pendudukan Jepang di Kota Ambon semasa Perang Dunia II.

Jepang mengeksekusi mati 229 tawanan tentara Australia dan tentara Sekutu lainnya pada 1942 untuk mempertahankan Bandara Udara Laha di Kecamatan Teluk Ambon.

Ratusan tentara itu dibunuh secara sadis dan dimakamkan secara massal dalam satu liang kubur. Nasib mereka baru diketahui usai perang dan Jepang kalah oleh tentara Sekutu pada 1945.

Tidak hanya itu, ada lebih dari seribu anggota Gull Force, skuadron 13 angkatan udara Australia juga dipaksa menyerah pada 1942, dan sekitar lebih dari dua per tiga di antara mereka tewas dalam perang dan menyerah.

“Tidak diketahui dengan pasti berapa banyak korban yang jatuh dari pihak Australia, hanya kuburan perang yang berlokasi di Tantui yang menjadi saksi nyata perang pendudukan Jepang,” ucap dia.

Dikatakannya lagi, pasukan Sekutu yang terdiri dari Batalion Infanteri ke-21 dan didukung oleh Gull Force di bawah komando Letnan Kolonel Kapits bertolak dari Darwin ke Ambon pada 1941. Kedatangan mereka untuk mempertahankan Pulau Ambon dari pendudukan Jepang dan mencegah serangan perang menembus sampai ke Australia.

BACA JUGA :  Merajut Persaudaraan Semesta Oleh : Pdt Rudy Rahabeat, Wakil Sekretaris Umum MPH Sinode GPM

Selain ditugaskan untuk menduduki benteng pertahanan di Gunung Nona dan Kuda Mati (Kecamatan Nusaniwe), pasukan Australia bertanggung jawab melindungi lapangan terbang di Laha, Liang (Kecamatan Salahutu) dan Pelauw (Kecamatan Pulau Haruku), Kabupaten Maluku Tengah.

Peristiwa Pembantaian Laha terjadi setelah Jepang berhasil mendarat di Pantai Leahari dan Hutumuri di Kecamatan Leitimur Selatan, kemudian mengebom Ambon, Halong (Kecamatan Bagula) dan Laha yang menyebabkan bangunan-bangunan penting di pusat Kota Ambon hancur luluh lantak, hanya Masjid Jami di Jalan Sultan Babullah yang tidak terkena ledakan bom.

“Jepang memulai penyerangan tiba-tiba dengan mendarat di Hitu (Kecamatan Leihitu) dan Latuhalat (Kecamatan Nusaniwe) pada 30 Januari 1942 tapi tidak mampu menembus pertahanan di sana. Tentara Sekutu menderita kekalahan setelah Letnan Kolonel Kapits tewas,” kata Andre.

Pewarta : Shariva Alaidrus/Antara
Editor : Alex Sariwating

No More Posts Available.

No more pages to load.