Mahasiswa di Passo Tewas Gantung Diri

oleh

TERASMALUKU.COM,-AMBON-Son Domakubun (21), mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Kota Ambon tewas gantung diri, Senin (27/12/2021).

Kasubbag Humas Polresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, Ipda Izack Leatemia mengungkapkan, korban akhiri hidupnya di kamar mandi rumah keluarga korban di RT: 030/RW:006 Lorong PLN Desa Passo, Kecamatan Baguala, Kota Ambon.

Korban saat ini tinggal bersama tiga orang saudaranya, karena kedua orang tua telah meninggal.

Korban gunakan seutas tali nilon untuk akhiri hidupnya.

Menurut keterangan saksi Yunita Domakubun (26) yang tak lain kakak kandung korban, saksi terbangun dari tidurnya dan menuju ke ruangan kamar mandi (WC).

Foto : kamar mandi tempat korban akhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Foto : Humas Polresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease

Saat tiba di depan pintu kamar mandi, pintu terkunci dari dalam. Saksi pun menunggu di depan pintu tersebut.

15 menit menunggu, saksi lalu pergi mengecek ke seluruh kamar yang berada di dalam rumah tersebut utk memastikan siapa yang berada di dalam kamar mandi.

Setelah mengecek dan memastikan siapa yang sementara berada di dalam kamar mandi, saksi kembali ke depan pintu kamar mandi dan meneriaki korban supaya membuka pintu kamar mandi namun korban tidak membalasnya.

“Saksi kemudian mendorong pintu kamar mandi tersebut hingga terbuka dan pada saat pintu terbuka saksi melihat korban sudah dalam posisi tergantung dengan menggunakan seutas tali nilon warna biru,”terang Leatemia saat dikonfirmasi terasmaluku.com Senin.

Saksi Yuanita kemudian memberitahukan hal ini kepada adiknya, saksi Alberkhein Domakubun dan kemudian memanggil salah seorang kerabat bernama Kelvin Sosila langsung menurunkan korban.

“Penyebab kematian korban belum bisa di pastikan karena keseharian korban adalah mahasiswa dan perilakunya sangat baik namun pada saat korban meninggal dunia korban meninggalkan satu lembar surat yang bertuliskan korban sementara mempunyai masalah yang mana masalah tersebut nantinya akan mempermalukan keluarganya,”sambung Leatemia.

BACA JUGA :  Bantu Pondasi Rumah, Bentuk Nyata Kepedulian Babinsa Untuk Warga Binaan

Pihak keluarga menerima dengan iklas kematian korban menolak untuk mengotopsi jenazah korban. (Ruzady)

No More Posts Available.

No more pages to load.